Di Pasar Hewan Probolinggo Jumlah Sapi Normal, Harga Murah
Setelah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) mereda, berangsur-angsur jumlah sapi yang diperdagangkan di Pasar Hewan Wonoasih, Kota Probolinggo mulai normal seperti sebelumnya. Hanya saja diduga transaksi jual-beli belum seramai sebelum wabah PMK, harga sapi relatif murah.
“Kalau jumlah sapi yang diperjual-belikan pada hari pasaran setiap Selasa dan Sabtu sudah kembali normal yakni, 700 hingga 800 sapi,” ujar Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo, Suryanto kepada wartawan, Sabtu sore, 3 Desember 2022.
Meski jumlah sapi yang beredar di pasar hewan di Jalan KH Syafii, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo itu sudah normal, tetapi harga sapi belum senormal sebelumnya. Sebelum wabah PMK, sapi limosin ukuran kecil Rp14 juta, padahal sebelumnya Rp17 juta.
Namun Suryanto mengaku, optimistis menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) ini harga sapi di Pasar Hewan Wonoasih akan terdongkrak naik. Apalagi setelah wabah mereda dan vaksinasi PMK digencarkan pada semua hewan ternak (sapi, domba, dan kambing).
“Berangsur-angsur harga sapi akan normal kembali pada pertengahan Desember ini. Sudah ada tanda-tanda saat kami melakukan pengecekan harga sapi di saat hari pasaran,” katanya.
Tren naiknya harga sapi itu, kata Suryanto, seiring dengan naiknya sejumlah kebutuhan pokok menjelang Nataru. Sesuai hukum pasar, biasanya permintaan daging sapi meningkat menjelang Nataru sehingga harga sapi hidup pun ikut terkatrol naik.
Suryanto menambahkan, selama ini Pasar Hewan Wonoasih banyak menjadi tumpuan warga Probolinggo dan dari luar daerah. Sejumlah pedagang besar dari luar daerah biasa mencari sapi di pasar tersebut untuk dikirim ke Bandung hingga Jakarta.
Meski wabah PMK sudah mereda, pihak pengelola Pasar Hewan Wonoasih tetap melakukan pemeriksaan ketat terhadap sapi yang keluar-masuk pasar. “Kami tetap melakukan pemeriksaan kesehatan hewan,” ujarnya.
Soal belum pulihnya harga sapi di Probolinggo diakui Suyono, warga Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih. Pria yang biasa bisnis kecil-kecilan dengan membeli dan menjual kembali ternak itu lebih memilih membeli kambing dan domba.
“Karena harga sapi belum normal seperti dulu sebelum PMK, lebih baik saya beli kambing dan domba untuk dipelihara, setelah gemuk dan momennya pas, bisa dijual kembali,” katanya.
Advertisement