Di Pantai Boom akan Dibangun Wisata Edukasi Konservasi Mangrove dan Penyu, Carbon Village
Di kawasan Pantai Boom Marina Banyuwangi, Jawa Timur, akan dibangun sebuah destinasi wisata edukasi, Carbon Village. Destinasi baru ini akan menyuguhkan edukasi tentang mangrove dan beragam pengetahuan tentang penyu. Edukasi ini juga akan melibatkan masyarakat sekitar yang akan diberikan pelatihan terkait pemanfaatan mangrove.
General Manager PT Pelindo Property Indonesia (PPI) Area Bisnis Boom Marina Banyuwangi Nurilma Septanti menjelaskan, Carbon Village ini merupakan inisiasi dari PPI sekaligu bagian dari program Tanggung Jawa Sosial dan Lingkyngan (TJSL) Pelindo.
“Nantinya akan ada konservasi, seperti konservasi penyu, konservasi mangrove. Jadi eco tracking mangrove, di mana nantinya berguna bukan hanya edukasi,” jelasnya.
Lokasi Carbon Village ini berada di sisi selatan kawasan Pantai Boom Marina tepatnya di dekat Taman Makam Pahlawan. Di lokasi tersebut sudah ada tanaman mangrove. Nantinya, akan dihitung emisi karbon yang ada di tempat itu.
“Di area tersebut juga akan ada museum penyu, tapi nanti kita sebutnya bukan museum. Karena kalau kita sebut museum itu identik dengan hal yang lama, yang kuno, nanti kita akan buat modern,” jelasnya.
Di kawasan Carbon Village tersebut juga akan disediakan stand UMKM. Dalam pelaksanaannya, menurut Tanti panggilan Nurilma Septanti, Carbon Village ini akan dikolaborasikan dengan masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar akan diberikan pelatihan untuk mengolah mangrove seperti membuat olahan mangrove atau anyaman berbahan mangrove. Ada juga pelatihan untuk membuat souvenir.
“Jadi mereka bisa membuat satu UMKM yang kita bina nantinya, UMKM itu bisa bikin souvenir, atau segala macam sehingga nanti bermanfaat, bukan hanya dari segi edukasinya saja tapi dari segi ekonomi masyarakat juga berkembang,” tegasnya.
Tanti menambahkan, lokasi Carbon Village ini sudah dilakukan ground breaking pada awal September 2024 lalu. Ground breaking dihadiri Sekretaris Daerah saat dijabat Mujiono. Pembangunan Carbon Village ini akan dilakukan secara bertahap. Ditargetkan awal tahun 2025 sudah mulai terealiasi. Namun untuk pengoperasian secara penuh ditargetkan dalam satu atau dua tahun.
Dia berharap Carbon Village ini terealisasi sesuai harapan. Sehingga bisa menjadi salah satu wisata di Banyuwangi yang berbasis edukasi dan konservasi. Kita berharap dengan adanya konservasi ini pengetahuan tentang penyu, lingkungan, semakin meningkat. Sehingga anak-anak hingga orang dewasa lebih menghargai lingkungan.
“Harapan kami seperti itu. Sehingga balance, bukan hanya wisata pantai tapi juga ada edukasi wisata yang berbasis dengan pembelajaran,” ujarnya.