Di Munas Alumni Pengairan, Dirjen SDA PUPR Bahas Ketahanan Air
Menghadiri acara Musyawarah Alumni Nasional (Munas) II, Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya (UB), Malang, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR RI, Hari Suprayogi, membahas perihal ketahanan air.
"Masalah kita di Indonesia ini kan ada dua, yaitu kekurangan air dan kelebihan air. Maka dari itu yang dibutuhkan adalah ketahanan air," ujarnya pada Sabtu 26 Oktober 2019.
Menurut Hari dengan menjaga ketahanan air, hal itu juga turut serta mendukung ketahanan pangan dan energi.
"Dengan cara membuat tampungan-tampungan air di samping menjaga kelestarian dan konservasi. Fungsinya adalah untuk pengawetan air," ucap alumni Teknik Pengairan UB tersebut.
Ia menjelaskan dalam periode Pemerintahan Presiden Jokowi 2014-2019, telah dicanangkan pembuatan sebanyak 65 bendungan sampai bulan Desember mendatang.
"Kami berharap sampai bulan Desember sudah selesai sebanyak 20 bendungan. Sampai saat ini bendungan yang telah selesai sebanyak 16 bendungan," ujarnya.
Hal itu dilakukan menurut Hari, untuk memperbesar tampungan air di seluruh wilayah Indonesia.
"Kapasitas tampung air kita saat ini itu masih 50 meter kubik/kapita/tahun. Idealnya itu adalah 1.500 meter kubik/kapita/tahun," tuturnya.
Maka Hari menerangkan dalam Visium Kementerian PUPR 2030, pihaknya akan terus menambah kapasitas daya tampung air.
"Kami menargetkan pada 2023, sebanyak 65 bendungan tersebut sudah rampung. Sehingga Visium 2030, yakni menambah daya tampung sebesar 120 meter kubik/kapita/tahun bisa tercapai," tuturnya.
Hari mengatakan ini adalah upaya dari Kementerian PUPR untuk terus meningkatkan daya tampung air, agar tidak tertinggal.
"Maka dari itu peran serta dari alumni dan mahasiswa Teknik Pengairan begitu dibutuhkan," katanya.
Dari Munas ini, Hari berharap selain menjadi forum silaturahmi juga akan membentuk militansi dari para alumni untuk memberikan sumbangsih terhadap dunia perairan di Indonesia.
"Saya berharap dari Munas ini bukan hanya ajang silaturahmi. Namun juga akan memberikan dampak untuk kemajuan dunia perairan di Indonesia," tutupnya.