Malaysia Larang Buku yang Mengampanyekan Sikap Moderat Dalam Islam
Kuala Lumpur: Sebuah buku yang isinya mengampanyekan perlunya sikap moderat dalam Islam, malah dilarang beredar.
Buku tersebut, "Breaking The Silence: Voices Of Moderation -- Islam In A Constituational Democracy," adalah kumpulan esai yang publikasinya diprakarsai oleh sekelompok muslim Malaysia terkemuka yang mendorong bentuk Islam yang lebih toleran.
Para aktivis dan penulis di Malaysia yang berpenduduk mayoritas muslim meluapkan kemarahan mereka pada Selasa (1/8) kemarin setelah pihak berwenang melarang buku yang ditujukan untuk mempromosikan Islam moderat, karena kekhawatiran mengenai meningkatnya konservatisme.
Larangan tersebut, yang ditandatangani oleh Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan bahwa mencetak atau memiliki buku "cenderung merugikan ketertiban umum" dan "cenderung mengeruhkan opini publik."
Siapa saja yang memiliki buku yang dilarang itu -- yang diterbitkan di negara tetangga Singapura -- dapat dipenjara hingga tiga tahun.
Malaysia kerap kali melarang buku, filim dan lagu yang mengandung bahan sensitif mengenai agama atau jenis kelamin, tetapi para kritikus mengatakan bahwa pemerintah semakin ketat dalam beberapa waktu belakangan ini.
Buku tersebut merupakan gagasan dari sekelompok mantan pegawai negeri sipil dan diplomat terkemuka yang dikenal sebagai "G25" -- jumlah dari pendiri kelompok itu -- yang dibentuk untuk melawan intoleransi, dan beberapa esai ditulis oleh anggotanya sendiri. (afp/ant)