Di Malang, Gus Ipul Gelorakan Semangat Membumikan Pancasila
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memperingati hari lahir Pancasila bersama ribuan relawan dan tokoh masyarakat se-Kota Malang.
Dalam Silaturrahim Tokoh Masyarakat Kota Malang ini, Minggu, 3 Juni 2018, siang, Gus Ipul menyampaikan gerakan semangat membumikan Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari.
Gus Ipul yang juga menjabat sebagai salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mencontohkan semangat Pancasila ini ada pada doa tahlil yang biasa dilakukan umat Islam.
"Sebenarnya, kita selalu mengamalkan Pancasila di dalam kegiatan terkecil kita sehari-hari. Misalnya saat kita melaksanakan tahlil," kata Gus Ipul.
Berlangsung di salah satu hotel di Kota Malang, acara ini bertema "Dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kita Pererat Silaturrahim untuk Mewujudkan Jawa Timur Makmur".
Gus Ipul mengatakan, di tiap tahapan Tahlil selalu mencerminkan sila Pancasila. Misalnya saja, tahlil yang dibuka dengan bacaan Al-Ikhlas menunjukkan sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa.
"Surat Al-Ikhlas mengandung makna tentang Keesaan Tuhan. Ini cocok dengan sila pertama Pancasila," kata Gus Ipul.
Kedua, kebiasaan duduk bersila yang dilakukan oleh jemaah tahlil, menunjukkan sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Duduk bersila menunjukkan duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.
Selanjutnya, jemaah yang datang dari berbagai golongan menunjukkan amalan sila ketiga, Persatuan Indonesia. "Tak mungkin kita datang di pengajian, kita ditanya soal asal atau latar belakang kita. Di acara tahlil, kita menjadi satu," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Sila keempat, 'Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyaratan Perwakilan, diwujudkan dalam pemilihan imam dalam tahlil yang tanpa melalui voting.
"Pasti ribet, kalau milih imam di tahlil, harus melewati voting, apalagi sampai kampanye segala," canda Gus Ipul yang memantik tawa peserta pertemuan.
Terakhir, sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia diwujudkan dengan pembagian berkat kondangan. "Nah, ini yang nggak kalah penting. Kalau paa tahlil, kita juga dapat berkat. Kalau nasi, dapat nasi semua. Kalau jajan, dapat jajan semua," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia beruntung memiliki Pancasila sebagai dasar negara. Sebab, Pancasila sekaligus menyatukan setiap perbedaan.
"Inilah yang ingin kami sampaikan. Gerakan membumikan Pancasila itu penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Gus Ipul mengakhiri.
Untuk diketahui, peringatan 73 tahun lahirnya Pancasila, baru saja digelar pada 1 Juni 2018. Penetapan Hari Lahir Pancasila 1 Juni berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, dengan dukungan penuh oleh kaum nasionalis, dan didukung ormas-ormas berbagai agama. (wah/frd)