Di Madura Ketika Pilpres, Ini Kisah Humor Lho
Madura merupakan gudang dari lelucon. Khazanah lelucon ini mencermintakan kekhasan hidup, mulai dari 'keleliruan' memahami sesuatu termasuk daya tawar untuk menertawakan diri sendiri.
Begini kisahnya:
Di sebuah desa di Madura, Jawa Timur mendapat perlakuan istimewa dari salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menjelang pemilihan umum.
Desa tersebut cukup tertinggal sehingga mendapat perhatian penuh capres dan cawapres itu dalam hal pengadaan fasilitas dan pembangunan lainnya.
Namun, setelah diadakan pemungutan suara sekaligus perhitungan suara, capres dan cawapres tersebut kalah suara dibanding lawannya.
Maka dipanggillah salah seorang tim sukses (T) desa tersebut oleh partai (P).
P: “Bagaimana sampeyan, kok tidak berhasil membuat capres-cawapres kita menang.”
T: “Saya juga heran pak, makanya saya panggil tokoh masyarakat desa (M) ini yang dulu jadi saksi.”
Selang beberapa saat, tokoh masyarakat yang dimaksud langsung datang memenuhi panggilan tim sukses tersebut.
P: “Bagaimana pak, masak desa ini sudah dibangun habis-habisan tapi capres-cawapres kita gak menang?”
M: “Pak, mereka itu 'kan tidak mencoblos capres-cawapres yang kita dukung cuma 5 menit. Alias waktu coblosan saja, selebihnya kita dukung terus.” (adi)
"Namun, setelah diadakan pemungutan suara sekaligus perhitungan suara, capres dan cawapres tersebut kalah suara dibanding lawannya."
Advertisement