Disapu Bencana di Lereng Gunung, Ini Lelucon Lho!
Sejumlah gunung berapi di Indonesia secara rutin mengeluarkan lahar panas. Seperti Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, atau Gunung Galunggung di Jawa Barat. Gunung-gunung menyimpan magma dan api yang bergerak pada saatnya akan mengeluarkan lahar pas, erupsi.
Di tengah badai bencana seperti itu, leluncon tetap kita hadirkan agar kita tetap ketawa. Ketawa yang membangkitkan bahagia.
Tinggal di Lereng Gunung
Angin badai tiba-tiba datang menyerang, membuat volume hujan di daerah kami ini meningkat drastis. Sekaligus hal itu menyebabkan kerugian harta benda yang sulit diperkirakan.
Beberapa hari sesudah terjadi bencana, kebanyakan massa penduduk pada sibuk membangun kembali kampung halaman mereka masing-masing. tetapi di kota kecil kami ini ada satu orang tinggal di bawah sebuah lereng gunung. Melihat jalan mobil di depan rumahnya tertutup oleh tumpukan tanah dan kerikil, seketika ia tak tahu apa yang harus diperbuatnya.
Ia yang biasanya selalu optimistis akhirnya mengambil tindakan, yaitu menancapkan sebuah papan pengumuman di atas tumpukan sampah yang isinya kira-kira sebagai berikut:
"Para tetangga, harap segera mengambil tanah milik kalian sendiri!"
Rumah Disapu Angin Puting Beliung
Daniel adalah seorang pendeta di sebuah desa di Negara Bagian Kansas, Amerika Serikat. Sekali, ia pulang ke kampung halamannya setelah menyelesaikan lawatannya ke Inggris. Di stasiun, begitu turun dari kereta api, ia menjumpai seorang penganutnya yang setia yang tinggal di satu wilayah gereja dengan dirinya.
Penganut: "Pak Daniel, kali ini Bapak kembali benar-benar merupakan suatu hal yang sangat baik."
Daniel: "O, Anakku. Apakah kamu ada urusan?"
Penganut: "Pak, sungguh-sunggguh tak beruntung, sebuah angin puting beliung telah menyapu pondokku."
Daniel: "O, Sayang, hal ini aku sudah tahu, maka aku tak merasa terkejut. Apakah kamu masih ingat, jauh-jauh hari aku sudah memperingatkan dirimu: kamu harus memperhatikan pola hidupmu. Tepuk berbalas, siapa pun tak dapat menghindarkan diri dari bencana alam."
Penganut: "Pak, angin puting beliung juga telah menyapu pondok Bapak."
Daniel: "Amin, Tuhan mengira aku takkan balik ke rumah lagi."
Makanan Paling Berbahaya
Seorang ahli gizi pernah berpidato di hadapan banyak hadirin di Jakarta.
"Bahan makanan yang kita masukkan ke perut kita sudah cukup untuk membunuh sebagian besar dari kita yang duduk di sini, bertahun-tahun yang lalu. Daging sangat mengerikan. Sayuran bisa menjadi bencana, dan tidak ada di antara kita yang menyadari kuman dalam air minum kita. Tapi ada satu hal yang paling berbahaya dari semuanya dan sebagian dari kita di ruang ini telah memakannya. Adakah yang bisa memberi tahu saya produk mematikan apa yang saya maksud?"
"Anda, Pak, yang duduk di depan, tolong beri kami ide Anda."
Pria itu menundukkan kepalanya dan berkata, "Kue pengantin..."
Advertisement