Di Lamongan, Gus Ipul Gelorakan Semangat Banser Selalu Ikut Ulama
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menghadiri Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) Satkorcab Lamongan.
Berlangsung di Lapangan Komplek Kemantren Sport Center (KSC), Kemantren Lamongan, acara ini dihadiri oleh ratusan kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se Jatim.
Bahkan, hadir pula anggota Banser dari luar Jawa Timur. Mulai dari Bali hingga Sumatera Utara.
Gus Ipul yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor dua periode ini hadir untuk membuka Apel Pembukaan acara ini.
Pada sambutannya, Gus Ipul berpesan dua hal kepada seluruh banser di seluruh Jawa Timur.
Pertama, Gus Ipul menginstrusikan Banser untuk terus mengawal kepentingan ulama. Yang mana, intruksi ulama merupakan kepanjangan dari perintah agama serta kepentingan bangsa.
"Itulah Banser, maju untuk kepentingan ulama dan bangsa. Sehingga cocok dengan semboyan Banser, "Banser ada dari ulama untuk bangsa"," tegas Gus Ipul yang juga keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) ini, Jumat, 20 April 2018.
Kedua, Gus Ipul menyebut implementasi dari tugas mengawal intruksi kiai bisa diwujudkan dengan menolong sesama.
Tak hanya bagi anggota Ansor, namun juga menolong seluruh umat.
Misalnya, apabila ada warga yang butuh modal kerja, Ansor bisa membantu melalui program perbankan, dan ikhtiar lainnya.
Kemudian, ada warga yang rumahnya ambruk, Ansor bisa membantu untuk bmembantu membangun dengan berkoordinasi bersama perangkat pemerintah yang ada.
"GP Ansor diharapkan bisa menolong yang ada di sekitar kita. Jangan sampai tetangga kita kelaparan, kita dengar dari orang lain," jelasnya.
Gus Ipul menyebut konsep tersebut sesuai dengan semangat "Kabeh Sedulur". "Kalau semua bisa bersaudara, membantu sesama, maka akan sekaligus makmur sama-sama," jelas kandidat yang berpasangan dengan Cawagub, Puti Guntur Soekarno ini.
Gus Ipul meyakinkan bahwa apabila semangat tersebut didasari keyakinan mengawal agama dan ulama, maka akan sekaligus mendapat berkah dari Tuhan.
"Dengan niat mengabdi untuk ulama maka Insya Allah tak akan rugi. Setiap langkah, didasari keikhlasan untuk menegakkan Islam dan menjaga NKRI," urainya.
"Banser punya akidah, sekaligus mencintai tanah air. Kita cinta Allah, juga cinta tanah air kita. Sehingga, kita pegang erat-erat semangat cinta agama, cinta Rosul, cinta ulama, cinta NKRI," pungkasnya. (wah/frd)