Di Jatim, Wamenag: Waspada Varian Omicron, Madrasah Patuhi Prokes
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengingatkan madrasah untuk waspada terhadap varian baru Omicron. Hal ini disampaikan Wamenag saat meninjau Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bondowoso, Sabtu 5 Februari 2022 pagi.
"Saya minta aktivitas di dunia pendidikan (Madrasah) agar patuh serta menerapkan protokol kesehatan serta mensosialisasikan pentingnya vaksinasi di lingkungan madrasah," pesan Wamenag di hadapan para guru dan keluarga besar MAN Bondowoso.
"Varian baru yang berasal dari Negara Afrika ini telah menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia, bahkan di Indonesia. Saat ini tingkat kenaikan pasien yang terdampak virus tersebut kian melonjak setelah gelombang kedua selesai," sambung Zainut Tauhid.
Sangat disayangkan bila lingkungan madrasah lengah dan acuh kembali terhadap protokol kesehatan. Oleh karenanya, Wamenag mengingkatkan para tenaga pendidik MAN Bondowoso bersama serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi Islam untuk membantu mensosialisasikan pentingnya vaksinasi untuk pencegahan Covid-19.
"Saat ini sudah dimulai vaksinasi ketiga atau disebut dengan booster sebagai wujud ikhtiar kita mengendalikan penyebaran Covid-19," ujarnya.
Dunia Pendidikan Mulai Bangkit
Dunia pendidikan, lanjut Wamenag, mulai bangkit setelah 1,5 tahun lalu melakukan pembelajaran melalui virtual atau disebut daring. Madrasah diminta untuk ketat menjalankan prokes serta sistem pembelajaran tatap muka dengan mengikuti aturan yang berlaku.
“Saya mengimbau madrasah dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada proses pembelajaran dimasa-masa pandemi,” tandas Wamenag.
Kepala MAN Bondowoso Saini menyampaikan bahwa selama menjalankan pembelajaran tatap muka terbatas, pihaknya menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal, dari mengukur suhu tubuh, cuci tangan, serta menjaga jarak. Bahkan diatur juga hanya 50% murid yang hadir, agar tidak terjadi kerumunan.
"Bahkan 55 tenaga pendidik dan 28 pegawai sebelumnya telah divaksinasi kedua yang selanjutnya disusul para murid," ujar Kepala MAN Bondowoso.
Ia menambahkan, MAN Bondowoso memiliki embrio pendidikan berciri khas pondok pesantren dengan menerapkan pemisahan gedung belajar putra putri dan melestarikan kultur kental pendidikan keagamaan pondok pesantren.
Berbekal hal tersebut, banyak masyarakat Bondowoso menginginkan anak-anaknya dapat masuk di MAN.
Hadir mendampingi Wamenag RI pada kunjungan tersebut, Kabid Pontren Kanwil Kemenag Jatim M As’adul Anam, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, serta Kepala Kemenag Kab. Bondowoso.
Advertisement