Di Jakarta Ada Batman dan Gatut Kaca Jadi Caleg
Perang peraga kampanye banner dan poster antar caleg di Jakarta semakin ramai dan lucu. Bahkan untuk menarik perhatian, para caleg memasang fotonya dengan berbagai pose. Ada yang berkostum menyerupai Batman, Doraemon dan tokoh pewayangan Gatut Kaca.
Mereka sengaja memasang foto yang aneh-aneh lantaran ingin menarik perhatian masyarakat dan mudah diingat, sehingga saat Pemilu 17 April 2019, orang akan mencoblosnya.
Dalam banner beraneka ragam itu, selain memuat foto, nama lengkap dengan seluruh gelar akademik yang dimiliki, gambar partai dan nomor urut caleg, juga dibumbui pemanis berupa janji-janji.
Ada pula yang mengagung agungkan dirinya sebagai tokoh masyarakat yang cerdas, peduli rakyat miskin, pancasilais, toleran dan pembela NKRI harga mati. "Lucu dan narsis banget," kata beberapa orang yang sempat melihat gambar Caleg tersebut.
Beberapa janji manis yang diobral para caleg jika terpilih di antaranya akan berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, sekolah gratis, dan berobat biaya murah. Juga ada jujur dan tidak akan korupsi, akan menyumbangkan sebagian gajinya untuk fakir miskin.
Banner kampanye itu bertebaran di pinggiran kota yang cukup strategis. Di pasar dan di pusat-pusat keramaian lainnya. Saat ini sudah ada ratusan banner yang digaruk Satpol PP karena menyalahi aturan pemasangannya.
Sesuai dengan ketentuan, alat peraga kampanye tidak boleh ditempatkan di jalan protokol, dekat tempat ibadah, sekolahan, kampus dan kantor pemerintah termasuk markas TNI-Polri.
Hendrikus caleg DPRD Dapil 9 DKI mengatakan, ia memilih berpakain ala Batman, selain untuk menarik perhatian, Batman menjadi idolanya sejak masih duduk di bangku SMP. Batman berjiwa penolong, selalu hadir di tengah orang yang sedang menghadipi kesulitan.
"Itu salah satu alasan saya mengidolakan Batman karena kepeduliannya pada orang lain cukup tinggi, sehingga menginspirasi saya," kata Hendrikus.
Menanggapi cara konyol beberapa caleg yang terpampang di alat peraga kampanye, seorang Psikolog Universitas Paramadina Jakarta, Stefani, mengatakan, model peraga kampanye merupakan cermin dari karakter caleg. Meskipun itu sekadar untuk menarik perhatian, tapi menggambarkan ketidakseriusan caleg tersebut.
Sementara Ketua KPU RI, Arief Budiman mengatakan, KPU tidak mempersoalkan gambar, janji kampanye para caleg, sejauh tidak mengandung unsur SARA, mengujar kebencian dan kampanye hitam. Karena rakyat yang akan menilai, janji itu rasional atau tidak.
"Kalau janjinya tidak rasional, tinggalkan! Pilih caleg lainnya saja," kata Ketua KPU, Sabtu, 15 Desember 2018. (asm)
Advertisement