Di Istana, Fadjroel Rachman Menteri atau Pembantu Praktikno?
Fadjroel Rachman, Komisaris Utama PT. Adhi Karya, punya feeling akan diangkat menjadi pembantu Presiden Joko Widodo. Hal itu dibuktikan dengan ia hadir di Istana Merdeka Jakarta, sebagai pemenuhan dari panggilan Presiden.
"Ya, meskipun presiden baru bertanya bersedia atau tidak pada saya," tutur alumni ITB Bandung yang dikela sebagai kader Partai Sosialis Indonesia ini.
Aktivis unjuk rasa di era pemerintahan Presiden SBY dengan cepat menjawab, "Siap!".
Fadjroel Rachman mengaku tidak pernah bermimpi dipanggil presiden jelang penyusunan kabinet. Diangkat sebagai komisaris utama PT Adhi Karya sudah cukup.
"Tapi tiba-tiba dipanggil, pada intinya senanglah. Tadi katanya presiden berbicara tentang infrastruktur," kata Fadjroel Rahman.
Berarti akan menggantikan Menteri PU PR, dong?
"Saya tidak menjawab pertanyaan itu, karena yang tahu presiden. Ditunggu saja nanti saya jadi apa," jawabnya.
"Kalau tidak jadi menteri bagaimana Pak?" tanya wartawan menggoda.
"Ya nggak apa-apa," jawab Fadjroel Rachman.
Di balik itu, ada spekulasi di Istana, Fadjroel Rachman selama ini juga dekat dengan Menteri Sekretaris Negara M Praktino. Benarkah dia dipanggil ke Istana sekadar untuk akan secara formal mendampingi Pratikno.
“Sementara ini belum ada kepastian itu, tapi akan dibicarakan lebih jauh soal tugas yg diberikan, apakah harus mundur atau tetap berada di sana. Belum ada pembicaraan lebih jauh,” kata Fadjroel Rachman.
Yang menarik, ketika memberi keterangan kepada wartawan, Fadjroel Rachman terkesan berorasi. Seolah ingin menjelaskan misinya ke depan, ketika diangkat menjadi pembantu presiden.
Sebelumnya, di antara wajah lama yang dipanggil Presiden selain Hartarto Airlangga adalah M Pratikno.
Awalnya M Pratikno menghindar dari kerumunan wartawan di depan Istana Negara. Pratikno yang datang pukul 14.7 berjalan memutar.
"Saya akan ke Bina Graha ketemu Kepala KSP," kilahnya.
Karena tidak ada jalan tembusan Mensesneg itu harus kembai ke pintu utama.
"Saya cuma pingin sowan. Soal apa yang dibicarakan, tunggu setelah bertemu.
"Jadi menteri apa Pak?," teriak wartawan.
"Menteri Infonesia," jawab M Pratikno sambil mempercepat langkah menuju Istana Merdeka, tempat wawancara dengan calon menteri berlangsung.
Sebelum sejumlah figur hadir di Istana Merdeka. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi orang keenam yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara, Jakarta, Senin 21 Oktober 2019.
Ketika sedang masuk istana, Jenderal Polisi Tito Karnavian masuk memberi pengakuan pada ngopibareng.id.
"Tidak tahu saya dipanggil presiden terkait tugas saya sebagai Kapolri atau ada soal lain. Saya tidak mau berandai andai," tuturnya.
Usai mengatakan demikian, Tito langsung kabur.
Ketika itu, Kapolri didamping Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal. Ia melambaikan tangan kepada awak media yang sudah menunggu sejak pagi hari di Istana Negara.
Pemanggilan calon menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin masih terus berlangsung hingga sore hari. Hingga kini sudah enam calon menteri yang dipanggil ke Istana Negara.
Advertisement