Di Indonesia, Harga Rumah Tidak Transparan
Jakarta: Harga rumah hunian di Indonesia dinilai tidak transparan sehingga menyulitkan para pencari rumah idaman untuk menemukan harga referensi wajar sesuai sentimen pasar. "Inilah salah satu penyebab terbesar frustasi para pencari rumah di Indonesia," kata Country Manager Rumah.com Wasudewan kepada pers ketika meluncurkan Rumah.com Property Index di Jakarta, Rabu.
Menurut Wasudewan, salah satu sumber frustasi itu karena konsumen dan para pencari rumah sering kali mendapatkan informasi sepihak tentang harga rumah dari produsen saja.
"Contoh ekstremnya, konsumen mendapatkan informasi bahwa harga rumah setiap Senin naik. Kalau setahun ada 48 minggu, berarti naik sekian kali. Ini `kan justru membuat mereka frustasi," katanya.
Dikatakan juga bahwa hal lain membuat harga rumah yang diumumkan pengembang makin tidak transparan adalah karena para spekulan dapat menentukan harga semaunya yang tidak sesuai dengan harga pasar untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Hal itu berakibat, kata dia, pencari hunian mendapatkan harga yang relatif tinggi sehingga unit atau hunian menjadi banyak tak terpakai atau terbeli karena harga yang tidak terjangkau.
Oleh karena itu, sebagai pemangku kepentingan sektor ini, pihaknya menghadirkan Rumah.com Property Index agar para pencari hunian lebih mudah menemukan rumah idaman dengan harga referensi wajar sesuai dengan sentimen pasar.
"Data yang kami sajikan valid karena tidak hanya bersumber dari Bank Indonesia, tetapi juga dari para pemain di industri ini, suplier, analis independen di sektor ini, dan lainnya," katanya.
Ia mengaku setiap harinya memproses banyak data properti sehingga pihaknya dapat mengolah dan memberikan informasi mendalam kepada masyarakat Indonesia yang sedang mencari hunian.
"Total pengunjung kami pada www.rumah.com sekitar 3,4 juta dan mengakses 17 juta halaman per bulan dan mencakup 400.000 listing properti seluruh Indonesia," katanya. (nga)