Di Hadapan Pangkogabwilhan Khofifah Ingin Pesantren Tangguh
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengharapkan ada penguatan dari aparat TNI dan Polri terhadap seluruh pondok pesantren yang ada di Jawa Timur. Hal itu ia sampaikan ketika bertemu dengan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 2, Marsekal Muda Imran Baidirus, di Makodam V Brawijaya, Surabaya, Sabtu 6 Juni 2020 siang.
Khofifah menyampaikan, bahwa saat ini banyak pondok pesantren yang menunggu arahan dari pemerintah karena dirasa sudah saatnya untuk kembali melakukan proses pembelajaran seperti sebelumnya, dengan format New Normal.
“Pesantren menunggu garis dan arahan pemerintah. Saatnya mereka memanggil kembali santrinya dan semua bisa dalam koordinasi, dan berseiring dalam membangun pelayananan yang sehat aman, dan menjalankan proses pembelajaran yang baik,” kata Khofifah.
Menurutnya, di Jatim hampir seluruh wilayah memiliki pondok pesantren dengan jumlah santri yang tidak sedikit. Bahkan, ada salah satu pondok yang memiliki 43 ribu santri, sehingga membutuhkan dukungan untuk melakukan penataan.
“Support Pangkogabwilhan 2, akan memberi penguatan bukan hanya bagi rumah sakit saja tapi seluuruh masyarakat Jawa Timur. Termasuk penguatan pesantren. Ada satu pesantren yang sampe 43 ribu santrinya, sehingga penataan pesantren membutuhkan tenaganya untuk bisa memberikan bantuan untuk dijadikan referensi pesantren tangguh di Jawa Timur dan Indonesia,” katanya.
Menurutnya, kampanye protokol kesehatan harus dilakukan setiap saat dan perlu mendapat perhatian agar tidak lepas. Di dalam penerapan The New Normal Life nantinya, semua aktivitas akan kembali ke awal. Namun, karena angka penyebaran kasus covid-19 masih tinggi diperlukan kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan.
Sebelumnya, Pemprov Jatim telah menjami ketersediaan sarana prasarana protokol kesehatan kepada pondok pesantren. Di antaranya, menyiapkan ketersediaan tempat cuci tangan, pemberian alat pelindung diri (APD), pemberian vitamin, kemudian masker, sprayer dan cairan disinfektan, serta sembako.
Advertisement