Di Gresik, Wagub Jatim Tinjau Lokasi Jebolnya Kali Lamong
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elistianto Dardak datangi lokasi jebolnya Kali Lamong, Senin, 8 November 2021. Peninjauan itu dilakukan agar penanganan dapat dipercepat.
Emil mengatakan, penanganan jebolnya Kali Lamong tidak bisa langsung dikakukan sekaligus. Para petugas harus menentukan dan memperbaiki titik yang paling penting terlebih dahulu. "Memang penanganan dilakukan secara bertahap, Tanggul 100 KM itu proyek yang amat sangat besar. Oleh karena itu di tentukanlah titik-titik yang paling urgent." Kata Emil, melalui siaran persnya, Selasa, 9 November 2021.
Setelah menentukan titik priorits, kata Emil, penanganan akan dilakukan dari hilir menuju hulu. Yakni dengan awal pengerjaan di wilayah Jono, dan kemudian dilanjutkan di daerah Tambak Beras. “Kenapa? Karena prinsipnya menangani sungai itu dari hilir baru ke hulu. Dari Jono rencana dalam waktu dekat baru ke Tambak Beras." Jelasnya.
Emil sendiri mengapresiasi langkah tanggap yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dalam menangani dampak dari Jebolnya Kali Lamong beberapa waktu lalu. "Saya sangat berterima kasih kepada Pemkab Gresik yang telah mengerahkan empat unit alat berat untuk menanggulangi tanggul yang jebol,” ucapnya.
Dalam kunjungannya itu, Emil didampingi oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Agus Rudyanto. Ia mengatakan, tingginya curah hujan merupakan alasan jebolnya tanggul. "Menurut data curah hujan kemarin ini 200, padahal biasanya 50 saja, itulah kenapa wilayah Cerme yang biasanya enggak banjir terjadj banjir dan tanggul jebol," kata Agus.
Agus mengungkapkan, pihaknya bakal memprioritaskan penanganan banjir di Kali Lamong. Meski pada tahun ini, hal itu sedikit terhambat karena adanya pandemi Covid-19.
"Pada prinsipnya, BBWS Bengawan Solo setiap tahun sudah menganggarkan untuk penanggulangan banjir di Kali Lamong meskipun dananya terdampak refocusing penanganan Covid-19,” tutupnya.