Emoh PSBB Lagi, Gresik Pilih New Normal Wajibkan Pakta Integritas
Pemerintah Kabupatan Gresik dengan tegas menyampaikan pengajuan untuk mencabut status penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diganti dengan format The New Normal Life pasca PSBB jilid 3 yang berakhir hari ini, 8 Juni 2020.
Untuk itu, telah dilakukan berbagai langkah agar new normal tidak malah meninggkatkan penyebaran wabah virus corona atau covid-19.
Bupati Gresik, Sambari Halim Rudianto menyampaikan, pihaknya telah mewajibkan seluruh sektor agar dapat menyampaikan pakta integritas untuk mau terus menerapkan protokol kesehatan ketika new normal.
Ia mencontohkan, apabila sekolah kembali dibuka, maka pihak sekolah termasuk orang tua para murid, harus mau menyepakati pakta integritas tersebut. “Selama new normal masih wajib masker, pemeriksaan suhu dengan thermal gun, cuci tangan menggunakan air mengalir atau hand sanitizer, disinfektan,” ungkap Sambari ketika ditemui usai rapat evaluasi PSBB jilid 3 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin 8 Juni 2020 dini hari.
Tak hanya itu saja, ia mengatakan ada aspek tambahan bagi sektor industri karena potensi penyebarannya sangat tinggi.
“Industri semua kami tawari apakah siap? Mereka siap, maka nanti pakta integritas,” katanya. Dalam pakta integaritas itu, industri wajib menerapkan pemakaian masker pada karyawan, thermal gun, cuci tangan, disinfektan, menyediakan ambulans, klinik kesehatan, tempat isolasi, cara penyajian makan tak boleh pakai piring tapi pakai kotak dengan diantar ke tempat kerja, dan yang dilarang kerja.
“Bahkan ini sudah kami minta ada dua pintu, satu untuk masuk dan satu untuk keluar,” paparnya.
Saat disinggung terkait apakah ada pembatasan usia di semua sektor seperti dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Tatanan Normal Baru, Sambari memastikan tidak akan menerapkan itu.
“Umur tidak kami persyaratkan karena banyak usia 45 tahun ke atas itu pemegang keputusan atau kebijakan. Kalau misal saya 63 tahun gak boleh kerja kan repot, siapa yang mimpin. Maka yang penting adalah kesehatannya,” kata politisi Partai Golkar itu.
Untuk memperkuat penerapan new normal, ia juga akan mengerahkan aparat TNI dan Polri untuk melakukan pengawasan agar warga mau taat menerapkan protokol kesehatan, utamanya di pusat keramaian seperti mal dan pasar.
Sementara itu, ia menjelaskan penerapan new normal ini diajukan karena kebanyakan angka kasus yang terjadi berasal dari daerah luar ketimbang yang terjadi di Gresik sebanyak 42 kasus.
Tercatat, ada 115 kasus warga Gresik di Surabaya, 29 masuk klaster Sampoerna, 4 di klaster pelatihan haji, 9 di klaster Pasar Pabean, 6 di klaster kapal Pelni, 3 di Sidoarjo, dan 6 di Jakarta.
Selain itu, meski ada peningkatan pada jumlah kasus covid-19, namun cenderung lebih landai. Utamanya, angka kematian yang stabil di kisaran angka 20-23 sejak PSBB diberlakukan pertama pada akhir April lalu.
Advertisement