Di Fukuoka Jepang, Yunahar Ilyas Ungkap Kajian Sainstek dalam Al-Quran
“Sebagai umat Islam kita perlu belajar tentang tafsir Al-Quran dengan Ulumul Qur'an, tafsir dan haditsnya,” kata Yunahar Ilyas.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yunahar Ilyas mengungkapkan, dalam memahami makna ayat-ayat Al-Quran kita dapat membacanya. Namun, untuk memahami Al-Quran kita bisa membaca terjemahan tapi terbatas.
“Sebagai umat Islam kita perlu belajar tentang tafsir Al-Quran dengan Ulumul Qur'an, tafsir dan haditsnya,” jelas Yunahar.
Kemudian ilmu-ilmu agama yang terkandung di dalam Al-Quran diklasifikasikan menjadi beberapa kajian, diantaranya ilmu akidah, fiqih, dan akhlak.
“Ilmu-ilmu tersebut absolut kebenarannya, tetapi karena dalam memahami Al-Quran dan hadits masing-masing orang pemikirannya tidak absolut, banyak yang berbeda, tergantung lingkungan, pandangan, dan kedalaman ilmunya,” tutur Yunahar, pada ngopibareng.id, Selasa 24 Juli.
Hal itu diungkapkannya, saat mengisi kajian gabungan musim panas di Masjid Al-Nor Fukuoka, Jepang.
Lebih lanjut Yunahar menyampaikan, sebagaimana diketahui juga banyak buku-buku fiqih yang berbeda pendapat. Contohnya Imam Hanafi dan Syafii yang juga berbeda tetapi di dalam furu' bukan ushul.
“Al-Quran dan hadits nabi relatif benar namun penafsirannya itu relatif. Tafsir pun juga banyak berbeda ada coraknya masing-masing ini yang disebut dengan ilmu-ilmu kealaman,” jelas Yunahar.
Yunahar menambahkan, perbedaan itu adalah hal biasa, yang penting kita saling menghormati satu sama lain.
“Kalau terjadi perbedaan pendapat bisa terjadi pembaharuan terus, namun yang sulit ketika perbedaan pendapat itu antara kiri dan kanan,” pungkas Yunahar. (adi)