Whisnu Sakti Anggap Kampung Kuliner Bisa Landaikan Covid-19
Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengapreasiasi ide warga Dukuh Kupang RT 3 RW 8 Kelurahan Putat Jaya yang membuat Kampung Kuliner Dukuh Kupang. Kata Whisnu, pembuatan kampung kuliner ini sejalan dengan kondisi saat ini di tengah warga Surabaya yang sedang menghadapi pandemi. Dengan kampung kuliner ini, warga menjadi tak perlu jauh-jauh keluar kampung lain atau ke pasar hanya untuk sekedar membeli makanan.
Kampung kuliner yang digagas oleh warga Dukuh Kupang dianggap bisa menjadi salah satu langkah untuk mengurangi dan melandaikan kasus Covid-19 di Kota Surabaya. Alasannya, dengan adanya Kampung kuliner maka warga yang berbelanja atau pergi ke pasar bisa terkurangi. Sehingga, pasar tak lagi crowded dengan warga yang berbelanja.
"Poinnya itu nanti, yang belanja ke pasar, yang budal ke pasar itu enggak bakal banyak. Jadi 1 RW diwakili satua dua tiga orang saja. Karena yang mereka yang punya toko merancang dan sembako itu yang ke pasar untuk beli bahan, dan nanti dijual di lingkungannya. Sehingga, pasar tradisional itu tidak crowded," katanya.
Kata Whisnu, ide membuat kampung kuliner ini sejakan dengan program Pemerintah Kota Surabaya yaitu Gerakan Belanja Tetangga.
Ia berharap ide seperti ini bisa diterapkan juga di kampung-kampung lain di Kota Surabaya. sehingga dengan begitu, secara masif angka penularan dan angka kasus Covid-19 di Kota Surabaya bisa ditekan.
Konsep kampung kuliner adalah, pembuatan sentra kuliner di salah satu titik kampung tersebut. Dengan melibatkan penjual makanan matang dan sembako, yang berasal dari kampung tersebut. Beragam penjual kuliner terdapat di kampung kuliner. Mulai dari penjual nasi goreng, bakso, nasi penyetan dan lain-lain. Sentra ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas untuk makan di tempat.