Di Depan Muslimat NU, Menag : Perkuat Identitas Islam dan Negara
Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi mengajak seluruh santri dan anak negeri ini untuk merapatkan barisan, memperkuat identitas keislaman dan keindonesiaan. Tentu, terkait Islam dan menjaga eksistensi negara.
"Jangan sampai tergiur dengan ajakan dan gerakan yang melemahkan keislaman dan keindonesiaan kita," ujar Menag, dikutip ngopibareng.id, Senin 4 November 2019.
"Mari kita bangun pertiwi ini dengan berkarya dan berinovasi. kuatkan wawasan keagamaan dan kebangsaan, gali terus ilmu pengetahuan dan teknologi, dan tunjukkan dengan akhlak yang terpuji," ajak Fachrul Razi.
Fachrul Razi, mengungkapkan terkait acara yang dihadirinya, dalam memperingati Hari Santri 2019 bersama anggota Muslimat NU Kabupaten Sukoharjo, Minggu 03 November 2019.
Menurut Menag, santri adalah sosok yang paripurna. Santri kaya ilmu agama, iman dan takwa. berilmu pengetahuan, pejuang sejati agama dan bangsa.
Menag mengatakan, jiwa santri yang tidak pernah memisahkan antara agama dan negara sesungguhnya terinspirasi dari apa yang dinyatakan dalam Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945 yang dikumandangkan oleh Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.
Dalam Resolusi Jihad itu dinyatakan: “..Berperang menolak dan melawan penjajah itu fardlu ‘ain (yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata atau tidak) bagi jang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh. Bagi orang-orang jang berada di luar jarak lingkaran tadi, kewadjiban itu jad ifardlu kifayah (yang cukup kalau dikerjakan sebagian saja).”
Ketika menyampaikan soal menyampaikan isi fatwa tersebut, Menag Fachrul Razi mengaku merinding membaca Resolusi Jihad yang dinyatakan oleh Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, Pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Ia mengungkapkan, di dalam resolusi jihad itu tercermin sikap kebangsaan dan keagamaan yang bersatu padu.
"Atas dasar dalil agama, mempertahankan NKRI merupakan bagian dari kewajiban agama. Agama membenarkan untuk memiliki semangat kebangsaan. Agama tidak pernah memisahkan perhatiannya terhadap negara. Akan tetapi, justru karena semangat agamanya itu, ia rela berkorban dan terus berkarya untuk membangun bangsa," kata Fachrul Razi.
Tampak hadir, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Sekretaris Ditjen Bimas Islam Tarmizi Tohor, Kakanwil Kemenag Jateng Farhani, Rektor IAIN Surakarta Mudofir, sejumlah ulama dan tokoh, dan Forkopimda Kab. Sukoharjo.
Pengakuan
Fachrul Razi mengaku tak pernah membayangkan dirinya akan diberi amanah menjadi Menteri Agama Republik Indonesia. Namun, saat aktif dinas pada kesatuan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dirinya terbiasa menyelesaikan persoalan atau konflik dengan pendekatan Agama.
"Saat di tentara. Saya biasa menyelesaikan konflik dengan pendekatan Agama," kata Fachrul Razi.
Disampaikan Menag, semua persoalan sosial apapun, bahkan konflik, bisa diselesaikan dengan pendekatan Agama. Sebab, kehadiran Agama, dalam Islam misalnya, itu sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin).
Menag menilai penyelesaian persoalan dengan kekerasan sebagai radikal. Padahal, sebaiknya semua persoalan itu bisa diselesaikan dengan musyawarah, dialog melalui pendekatan agama.
Diberi amanah sebagai Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Maju, Fachrul Razi merasa enjoy, meski belum sebulan sudah lumayan padat agendanya. "Kami senang sibuk, tapi biasa-biasa aja, bisa banyak silaturahim," kata Menag.
Dulu, kenang Fachrul Razi, saat masih kecil tinggal di Aceh. Dirinya mendapatkan pendidikan agama dari orangtua dan pengajian-pengajian. Mengaji itu menenangkan, mendamaikan, memberikan ketenteraman bagi masyarakat.
"Senang waktu dulu mengaji di kampung," tegas Menag.
Selain itu, Fachrul Razi bercerita juga pengalamannya saat naik haji pada tahun 1975. Saat itu, suasana Saudi Arabia belum seperti sekarang. Pada 1990, saat kali kedua melaksanakan ibadah haji, sudah banyak perubahan dan membaik. "Bahkan Masjid Nabawi masih kecil, namun ibadah haji saat itu memberikan kenangan tersendiri," kata Menag Fachrul Razi.
Advertisement