Di Depan Hewan Buas, Ini Sikap Ridha atas Keputusan Allah Ta'ala
Alkisah dalam Kitab An-Nawadir. Nabi Musa berkata, “Wahai Tuhan, beri tahu aku seorang dari wali-Mu.”
Tiba-tiba, sebuah suara memanggil, “Wahai Musa, naiklah ke atas gunung itu, lalu turunlah ke lembah maka engkau akan melihat apa yang engkau minta ”
Nabi Musa melakukan yang dipenntahkan dalam suara tersebut. Di tempat itu, musa melihat padang tuas, di sana ada sebuah rumah. Ia masuk ke sana Tiba tiba, ia melihat seseorang yang berpenyakit lepra dengan beberapa bagian tubuh yang lepas.
“Assalaamu alaika, wahai kekasih Allah,” sapa Nabi Musa.
“Waalaikassalam, wahai ka. mullaah " jawabnya
“Dari mana engkau mengenal aku?” tanya Nabi Musa.
“Tidak ada seorang pun yang pernah mengunjungi aku dalam keadaan seperti mu. Kemudian, aku meminta Allah Swt. semenjak beberapa malam agar dikumpulkan bersama engkau. Dan, Dia mengabulkan doa itu,” ungkap si wali.
“Wahai kekasih Nya, siapa yang melayanimu? Dan, dari mana makanan dan minumanmu?' tanya Nabi Musa.
“Aku mempunya seorang anak yang pergi ke lembah ini setiap hari. Ia yang memetikkan beberapa buah yang diberikan kepadaku. Aku memakan dan berbuka dengannya,” kata si wali.
“Aku ingin melihat anakmu, boleh?” tanya Nabi Musa.
Selanjutnya, si wali memberi tahu keberadaan anaknya, sekaligus memberi tahu jalan menuju tempat itu.
Nabi Musa kagum begitu melihat anak itu: ia amat tampan layaknya rembulan purnama.
“Semoga Allah SWT memberkahi sebaik-baik makhluk,” puji Nabi Musa.
Hadapi Hewan Buas
Saat itu, tiba-tiba seekor hewan buas mengambil anak tersebut. Sontak, Nabi Musa marah, dan berkata, “Wahai Tuhan dan Junjunganku, seorang wali dilemparkan dalam keadaan seperti itu, dan ia tidak mempunyai pembantu.”
Selanjutnya, Allah SWT. memberikan wahyu kepada Nabi Musa agar kembali kepada ayah anak tersebut, dan melihat betapa ia sabar dan ridha.
Nabi Musa menemui ayah anak yang malang itu serta menceritakan perihal yang dialami anaknya. Orangtua anak tersebut tersenyum bahagia dan senang, sembari mengangkat kepala ke langit, “Tuhanku, Junjunganku! Engkau telah memberikan aku seorang anak. Aku menyangka ia akan hidup sesudahku. Sekiranya Engkau membebaskan aku dari anakku, maka ambillah aku pada saat sujud.”
Dengan pelan dan tenang, si wali bersujud. Nabi Musa menggerak-gerakkannya, akan tetapi ia sudah meninggal dunia.
“Tuhanku, Junjunganku! Kekasih-Mu telah dilemparkan di tempat ini, dan anaknya di lembah itu.”
Kemudian, Jibril turun kepada keduanya, memandikan dan menguburkannya. Dan akhirnya, Nabi Musa pergi dari tempat tersebut.
Demikian dikisahkan dalam Kitab An-Nawadir. Semoga kita termasuk hambaNya yang ridla dan ikhlas menerima TaqdirNya Amin.
Dzikir Pagi dan Sayyidul Istighfar
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar:
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Yang mau baca artinya silakan:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Sebaiknya baca juga Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement