Blusukan di Pasar Palem Cilacap, Presiden Beli Pare dan Tempe
Setelah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi 1x660 MW pada Senin, 25 Februari 2019, Presiden Joko Widodo dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Gedung Patra Ria Pertamina untuk menghadiri Penyerahan Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi masyarakat Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.
Namun di luar agenda yang telah direncanakan, Presiden mampir ke Pasar Pelem Gading. Saat mobil kepresidenan berhenti, sontak membuat warga yang saat itu berada di pasar dan sekitarnya menyambut kedatangan Presiden.
Begitu Presiden keluar dari mobil, warga berebut salaman dan foto bersama dengan orang nomor satu di negeri ini. Presiden kemudian masuk ke dalam pasar.
Kios pertama yang didatangi Presiden adalah pedagang beras. Di sini Presiden membeli 10 kilogram beras dengan harga Rp10.000 per kilogram.
Setelah itu Presiden membeli sayur pare 2 kilogram seharga Rp7 ribu per kilogramnya. Kepala Negara juga sempat membeli tape, tempe, dan taoge.
Setelah berbelanja di pasar dan akan melanjutkan perjalanan kembali, ratusan warga telah menanti untuk berswa foto dan bersalaman. Presiden pun dengan senang meladeni permintaan warga tersebut.
Bahkan Presiden sempat meminta asisten ajudan untuk membantu warga yang ingin berfoto dengannya. Presiden Jokowi berada di pasar selama 30 menit. Setelah itu, Presiden kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju Gedung Patra Ria Pertamina.
Kepala Negara meminta para keluarga penerima manfaat untuk meningkatkan gizi anak maupun ibu hamil dengan menggunakan dana bantuan PKH ini.
"Anak didahulukan agar anak kita ini sehat-sehat semua," katanya.
Mengutip siaran pers Biro Humas Kementerian Sosial, untuk tahap pertama, Provinsi Jawa Tengah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp2 triliun untuk PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada tahun ini. Khusus Kabupaten Cilacap, tahun ini dianggarkan dana bantuan PKH sebesar Rp92 miliar untuk 77.745 keluarga penerima manfaat.
Untuk diketahui, implementasi PKH pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain bantuan tetap yang besarnya mencapai kurang lebih Rp1,5 juta per keluarga tiap tahunnya, keluarga penerima manfaat juga mendapatkan dana tambahan yang besarannya disesuaikan dengan indeks bantuan sosial PKH.
Dalam indeks tersebut ditetapkan bahwa penerima manfaat akan menerima tambahan dana bila dalam satu keluarga terdapat ibu hamil, anak usia dini, anak usia SD hingga SMA, anggota yang mengalami disabilitas berat, serta lansia. (asm)