Di Bojonegoro, Ada 283 KK Terdampak Bendung Gerak Karang Nongko
Pembebasan lahan untuk pembangunan Bendung Gerak Karang Nongko, dipastikan dilaksanakan tahun 2022. Anggaran telah disiapkan Pemkab Bojonegoro. Ada ratusan kepala keluarga yang bakal terdampak dari pembangunan ini.
Camat Margomulyo, Diah Enggarini Mukti, kepada Ngopibareng.id menyampaikan, ada 283 KK yang terdampak. Rinciannya, Desa Ngelo sebayak 173 KK dan Desa Kalangan 109 KK. Dengan luasan lahan yang berbeda.
Camat tidak menjelaskan berapa total lahan milik warga yang terdampak tersebut. Untuk kebutuhan pembebasan, Pemkab Bojonegoro menyiapkan anggaran ganti untung pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) tahun 2022.
Berapa besaran anggaran yang disiapkan, dia tidak menyebutkan. "Anggaran yang disiapkan ada di Dinas PU SDA," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, sosialisasi pembangunan Bendung Gerak Karang Nongko sudah dilaksanakan bulan lalu. Setelah pemasangan patok batas terluar selesai, kata dia, akan dilaksanakan pertemuan konsultasi masyarakat. "Untuk memastikan kesediaan warga yang terdampak," kata dia.
Sekarang ini, menurut dia, masih pada tahapan sosialisasi pembangunan. Mengingat, ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan membawa dampak baik untuk pertanian dan pengembangan ekonomi wilayah," tuturnya.
Untuk diketahui, proyek ini telah ditetapkan menjadi proyek strategis nasional. Tercantum dalam Perpres nomor 79 Tahun 2019. Pekerjaan akan dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Rencananya, proyek nasional Bendung Gerak Karang Nongko ini akan membendung sungai Bengawan Solo. Memisahkan Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, dengan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro.
Ada sembilan pintu air yang bakal dibangun. Mengaliri lahan seluas 1.747 hektare untuk Blora dan 5.203 hektare untuk Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, Proyek Nasional ini bisa memenuhi kebutuhan air baku PDAM sekitar 2,15 juta meter kubik atau 100 liter per detik.
Desain pekerjaan yang akan dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo sudah jadi. Tinggal proses pembebasan lahan warga. Perhitungannya juga sudah selesai. Untuk anggarannya mencapai Rp 2,5 triliun.
Bendung Gerak Karang Nongko nantinya akan dibangun dengan tipe concrete gravity. Dengan daerah tangkapan seluas 10,03 KM2. Serta berdaya tampung efektif sebesar 59,1 juta m3.
Infrastruktur tersebut diproyeksikan mampu memberikan pasokan Daerah Irigasi (DI) Karang Nongko kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 Ha dan D.I. Karang Nongko kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.747 Ha.