Di Berlin TN Komodo Dijuluki Kota Schikimic, Sayang Kalau Ditutup
Kabar kencang soal rencana penutupan Pulau Komodo oleh Gubernur NTT rupanya membuat was-was Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin-Jerman. KBRI pun sampai berkirim surat kepada Kementerian Pariwisata terkait Taman Nasional Komodo.
Surat tersebut mempertanyakan kejelasan rencana penutupan destinasi TN Komodo. Namun, KBRI Berlin berharap rencana tersebut tidak terealisasi.
Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno mengatakan, tahun 2018 lalu, KBRI Berlin gencar melakukan promosi pariwisata Indonesia. Termasuk Labuan Bajo dan TN Komodo. Destinasi ini merupakan favorit wisatawan Jerman.
“Karena ada pemberitaan tentang penutupan TN Komodo, KBRI Berlin tidak akan mempromosikannya lagi dalam waktu dekat. Hal tersebut untuk menghindari potensi kekecewaan wisatawan Jerman," ujar Oegroseno, kemarin.
KBRI Berlin berharap rencana penutupan TN Komodo tidak jadi terealisasikan. Pasalnya, ikon Komodo sudah sangat familiar bagi warga Jerman.
"Belum lama ini ikon Komodo itu terpampang di lima bus yang beroperasi di kota yang kerap dijuluki sebagai Kota Schikimicki (kota trendi) di jalanan Jerman. Dan TN Komodo menjadi viral," katanya.
Oegroseno mencatat, jumlah turis asal Jerman pada 2017 memang telah meningkat menjadi 267.823 wisatawan dibandingkan angka 184.463 di tahun 2014. Namun angka itu, kata dia, masih jauh dari target yang akan dicapai sebanyak 1 juta wisatawan pada tahun 2020.
"Untuk itu kita perlu terus menggencarkan upaya promosi dan branding Indonesia kepada masyarakat Jerman,” tambah Dubes Oegroseno.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya menolak rencana penutupan TN Komodo yang pernah disampaikan pemerintah Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, rencana tersebut menyulitkan agen perjalanan wisata. Bila TN Komodo ditutup, agen perjalanan akan kebingungan menawarkan paket wisata.
"Tidak relevan menutup Taman Nasional Komodo. Mereka bergerak menjual, mengiklankan, lalu tiba-tiba ditutup, siapa yang tanggung jawab? Kepastian itu yang lebih penting," ujar Menpar Arief Yahya.
Rencananya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan mengadakan pertemuan dengan pihak terkait untuk membahas polemik Taman Nasional Komodo.
"Sudah ada undangan dari Kementerian LHK. Dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga bilang tidak relevan menutup Taman Nasional Komodo," pungkas Menpar Arief Yahya. (idi)
Advertisement