Di Bengkulu, Bulog Ikut Salurkan Daging Kerbau Beku Asal India
Indonesia impor daging kerbau beku dari India. Di Bengkulu, penjualan daging kerbau beku impor itu disalurkan oleh Perum Bulog Subdivisi Regional Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Penjualan daging kerbau beku di Bengkulu meningkat dengan rata-rata penjualan setiap bulan mencapai 6-7 ton, dari sebelumnya sekitar tiga ton, kata Kepala Perum Bulog Subdivre Rejang Lebong, Rudi Adlyn Damanik di Rejang Lebong, Jumat.
"Saat ini penjualan kami per bulan 6-7 ton, naik dari sebelumnya yang hanya sekitar 3 ton per bulan," kata Rudi Adlyn Damanik.
Daging kerbau beku yang didatangkan dari India tersebut tambah dia, mulai diminati masyarakat tiga kabupaten yang dibawahi Bulog Rejang Lebong yakni Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, dan Kabupaten Lebong, yang terbukti sepanjang 2018 Bulog bisa menjual hingga 84 ton daging beku.
Daging kerbau beku ini dijual seharga Rp80.000 per kg, di mana para pembelinya adalah warga yang membeli dalam jumlah kecil seperti 2 kg atau 5 kg, maupun pembelian yang hendak mengadakan hajatan dan pembeliannya dibatasi paling banyak 80 kg.
Selain itu daging beku ini juga mulai didistribusikan kepada warga melalui program pasar murah yang digelar tiga daerah, maupun program Rumah Pangan Kita (RPK) mitra Bulog yang dibentuk di setiap desa atau kelurahan dalam tiga kabupaten yang memasarkan berbagai produk bulog seperti daging beku, gula, beras, terus dan lainnya.
"Penjualan daging beku ini jika mendekati lebaran Idul Fitri akan mengalami peningkatan, begitu juga saat mendekati Natal. Sedangkan stok sesuai dengan kapasitas tempat penyimpanan sebanyak 10 ton, jika mulai berkurang kami langsung mengajukan permintaan ke Bulog pusat," tambah dia.
Sementara itu, Rudi Adlyn Damanik juga menginformasikan bahwaPerum Bulog Subdivre Rejang Lebong yang dipimpinnya itu pada 30 Januari 2019 terpilih sebagai Subdivre Bulog terbaik di Tanah Air dalam penyaluran bansos Rastra (beras sejahtera) untuk Kabupaten Kepahiang dan Lebong, sedangkan Rejang Lebong dalam bentuk BPNT.
Penghargaan yang diberikan Bulog Pusat ini kata dia, karena dinilai penyaluran tepat waktu, tepat sasaran, tepat kualitas, zero komplain, dan di bidang administrasinya. (an/ar)
Advertisement