Di Banyuwangi, Paskah Digelar dengan Rasa Syukur & Keprihatinan
Rangkaian perayaan Paskah di Banyuwangi digelar dengan penuh syukur dan keprihatinan. Penuh Syukur karena tahun ini rangkaian misa dan peribadatan Paskah bisa kembali digelar secara publik, langsung bersama umat. Sementara prihatin karena masih di era pandemi. Sehingga tidak ada perayaan berlebihan alias sederhana.
“Tahun lalu seluruh misa dan peribadatan, kami laksanakan melalui streaming tanpa kehadiran umat,” ujar Pastor Rekan Paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi Rm. Fidelis Surya Abadi,Pr, Jumat, 2 April 2021.
Dia menambahkan, keprihatinan dirasakan karena Paskah tahun ini dilaksanakan dalam kondisi pandemi dan situasi keamanan negara yang sedikit terganggu. Meski demikian, Dia berharap kondisi ini tidak mengurangi antusiasme umat dalam mengikuti rangkaian misa dan peribadatan.
Menurutnya, rangkaian Perayaan Paskah atau biasa disebut Pekan Suci tahun ini sudah dimulai sejak Minggu, 28 Maret 2021 dengan perayaan Minggu Palma, kemudian ada perayaan Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci. Rangkaian Perayaan Paskah akan berakhir pada Minggu 4 April 2021 dengan perayaan Minggu Paskah.
“Karena masih dirayakan dalam situasi pandemi, ada beberapa ritual yang kami sesuaikan. Misalnya, kami meniadakan arak-arakan Minggu Palma, Pembasuhan Kaki saat Kamis Putih, dan Cium Salib saat Jumat Agung,” kata Rm Surya.
Kendati ditiadakan, lanjut Rm Surya, hal itu tidak mengurangi makna dari perayaan dan peribadatan. Justru hal ini menjadi bagian dari upaya gereja memutus rantai penularan Covid-19.
Ketua Dewan Pastoral Paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi Arnoldus Yansen menyatakan, kendati misa sudah digelar secara publik, protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat. Umat diwajibkan mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer sebelum masuk gedung gereja.
“Umat juga harus menjalani pemeriksaan suhu badan. Umat lansia, anak-anak dan yang sedang sakit kami larang untuk mengikuti misa publik,” jelas Yansen.
Sebagai gantinya, panitia menyediakan fasilitas misa streaming yang bisa diakses melalui Channel Youtube Paroki Maria Ratu Damai. Gereja juga akan memberikan pelayanan pengantaran Komuni Kudus bagi warga lansia dan sakit.
Guna mencegah kerumunan dan memecah kepadatan umat, frekuensi pelaksanaan misa ditambah lebih banyak. Sebab jumlah Umat Paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi mencapai 2.600 orang. Jika biasanya, Minggu Palma hanya ada satu kali misa, tahun ini dipecah jadi tiga misa. Misa Kamis Putih`, Ibadat Jumat Agung, Misa Sabtu Suci yang biasanya hanya satu kali, kini masing-masing digelar dua kali.
“Tujuannya agar tidak terjadi kerumunan umat. Kami juga sudah membagi jadwal agar umat tidak menumpuk di satu waktu,” katanya.
Terkait pengamanan, Yansen mengatakan Panitia Paskah sudah berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk menjaga keamanan selama misa dan peribadatan berlangsung. Berbagai pihak seperti Banser dan Ansor juga telah berkoordinasi dan siap mengamankan gereja.