Di Banyuwangi, Kini Posyandu Juga Layani Usia Remaja
Terobosan di bidang kesehatan kembali dilakukan Pemkab Banyuwangi. Pos layanan Terpadu (Posyandu) kini memberikan layanan lebih luas. Tidak hanya ibu, anak dan lanjut usia (lansia), Posyandu kini juga melayani remaja. Inovasi ini disebut "Posyandu Terintegrasi".
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, perluasan cakupan usia ini sebenarnya sudah dilakukan beberapa posyandu. Melalui program Posyandu Terintegrasi ini, kata Dia, semua posyandu harus memberikan layanan tersebut. Layanan ini, menurutnya, bagian dari upaya menyukseskan program kesehatan nasional untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Posyandu bisa melayani semua usia, sehingga lebih terintegrasi,” jelasnya, Rabu, 30 Agustus 2023.
Posyandu Terintegrasi ini sudah diluncurkan di Pendopo Sabha Swagata, Selasa, 29 Agustus 2023. Program ini merupakan layanan kesehatan seluruh siklus hidup. Terdiri atas empat kategori, yakni ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, usia sekolah dan remaja, serta usia produktif dan usia lanjut. Sehingga saat ini Posyandu juga melayani kesehatan remaja dan usia produktif.
“Karena dua kategori usia ini juga penting untuk dijaga kesehatannya,” katanya.
Remaja, menurut Ipuk, cenderung memiliki kebiasaan makan yang kurang baik. Hal ini bisa menyebabkan malnutrisi yang bisa berpengaruh pada konsentrasi belajar hingga menyebabkan stunting.
Layanan Posyandu untuk usia produktif berupa pemeriksaan penyakit tidak menular seperti hipertensi dan gula darah. Dua penyakit ini adalah awal dari munculnya penyakit lain yang lebih berat.
“Ini yang ingin kita cegah dengan pemeriksaan dan edukasi baik remaja dan usia produktif yang datang ke Posyandu,” bebernya.
Di seluruh Banyuwangi terdapat 2.310 layanan Posyandu Terintegrasi. Program ini melibatkan 13 ribu kader Posyandu yang telah dibekali dengan 25 kompetensi dasar berdasarkan empat kategori siklus kehidupan. Contohnya kompetensi pelayanan tentang ibu hamil dan menyusui. Para kader diajarkan memantau status gizi dan tekanan darah.
Terkait bayi dan balita di antaranya edukasi ASI eksklusif, penimbangan, hingga pengukuran tinggi badan. Untuk usia sekolah dan remaja, kompetensi kader meliputi edukasi Isi Piringku yaitu komposisi makanan pokok yang harus dikonsumsi setiap hari untuk pemenuhan nutrisi harian.
Selain itu juga edukasi pencegahan anemia bagi remaja putri, hingga edukasi bahaya merokok dan obat-obatan terlarang. Kompetensi kader terkait usia produktif dan lansia berkaitan dengan skrining hipertensi dan diabetes, skrinig TBC dan kepatuhan pengobatannya, edukasi KB, hingga skrining lanjut usia.
Dengan bekal kompetensi yang dimiliki, para kader posyandu diharapkan mampu melakukan pelayanan secara optimal kepada semua siklus hidup yang datang ke Posyandu. Dengan layanan yang lebih lengkap ini, harapannya kunjungan warga ke posyandu semakin meningkat.
“Sehingga berimbas pada peningkatan taraf kesehatan warga,” jelas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat.
Advertisement