Di Banyuwangi, Bocah 7 Tahun Dinodai Tetangganya
Seorang gadis kecil berusia 7 tahun, menjadi korban nafsu bejat tetangganya, At. Akibat kejadian itu, korban mengalami pendarahan hebat. Bahkan bocah yang duduk di bangku kelas 1 SD ini harus menjalani perawatan.
Kisah pilu gadis warga Kelurahan Singonegaran, Banyuwangi, ini diduga terjadi pada Sabtu, 23 September 2023. Menurut ayah korban, SH, 40 tahun, sekitar pukul 16.30 WIB, dirinya ditelepon istrinya EO, 34 tahun.
"Istri saya bilang anak saya mengalami pendarahan," jelasnya, Minggu, 24 September 2023.
Mendengar hal itu, sontak SH yang sedang bekerja pulang ke rumahnya. Di sana, SH melihat anaknya dalam kondisi pendarahan parah. Tanpa pikir panjang, Dia membawa anaknya ke RSUD Blambangan untuk mendapatkan perawatan.
SH menambahkan, dari keterangan istrinya, anak pertamanya itu telah dinodai At. Peristiwa itu diduga terjadi antara siang sampai sore. Saat itu, di rumahnya hanya ada korban dan adiknya yang masih berumur 5 tahunan. Sementara dia dan istrinya siang hari sama-sama bekerja.
"Istri saya siang kerja juga, pulangnya sekitar jam 4 sore," katanya.
Saat istrinya pulang, dia melihat anaknya mengalami pendarahan. Saat ditanya, lanjut SH, anaknya sempat mengaku dicakar kucing. Namun setelah ditanya lebih mendalam, akhirnya korban mengaku dirinya telah dinodai At.
Setelah mendapatkan pengakuan dari putrinya, istri SH sempat mencari At. Setelah ketemu At diajak ke rumahnya untuk ditanyai. Pada saat itu At mengakui dirinya telah menodai korban.
"Setelah itu, At ini menghilang," bebernya.
Malam itu juga, menurut SH, istrinya melapor ke Polresta Banyuwangi. Sementara dirinya masih menjaga anaknya yang dirawat di RSUD Blambangan.
Pada saat yang sama, keluarga korban berupaya mencari At yang kabur. Beberapa jam kemudian At berhasil ditemukan di wilayah Kecamatan Giri. Lelaki itu pun diamankan dan langsung diserahkan ke pihak Kepolisian.
SH mengaku, sama sekali tidak menduga At tega melakukan perbuatan itu kepada anaknya. Selama ini dirinya sudah menganggap At sebagai adiknya sendiri. Sehari-harinya, kata SH, At sering ke rumahnya. Bahkan menurutnya, At sering makan dan tidur di rumahnya.
"Saya ingin dia dihukum setimpal dengan perbuatannya," katanya.
Saat ini, kondisi korban masih shock dan trauma dengan kejadian yang menimpanya. Sejak kejadian itu korban terus menangis.
"Kalau diajak bicara susah, kalau mau menjawab sambil menangis," ujarnya.