Di Banyuwangi Ada Sesar Gempa Aktif, Namanya Sesar Wongsorejo
Jawa Timur memiliki tujuh sesar (fault) aktif. Salah satunya berada di wilayah Banyuwangi. Posisinya memanjang sekitar 10 km di wilayah Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo. Sesuai letak geografisnya, nama sesar itu adalah Sesar Wongsorejo.
Ketua Harian Geopark Ijen, Abdillah Baraas mengatakan, sesar Wongsorejo ini saat ini masih aktif. Sesar sendiri memiliki arti kondisi bidang patahan atau rekahan akibat pergeseran lempeng bumi. Sesar akan memperparah efek kerusakan bila terjadi gempa bumi.
"Sesar Wongsorejo pergerakannya masih aktif. Magnitudonya 5,7 dengan kecepatan gerak 0,3 mm per tahun," jelasnya, Jumat, 25 November 2022.
Sebagai gambaran, sesar memiliki beberapa pola patahan yakni normal fault, feverse fault dan strike-slip fault. Sementara Sesar Wongsorejo memiliki pola normal fault. Polanya yakni bidang batuan bergerak ke bawah atau ambles mengikuti bidang sesar.
Dia menambahkan, karena terpetakan sebagai sesar aktif, risiko bahaya dan potensi kebencanaan berpeluang besar terjadi. "Karena zona patahan kalau ada guncangan pasti akan lebih mudah bereaksi dan akan menghancurkan apa-apa yang ada di sekitarnya," jelasnya.
Mengenai jangkauan dan efek kerusakan yang ditimbulkan, menurut Abdillah, kondisi itu dipengaruhi oleh tipikal kegempaannya. Bila gempa berada pada area dangkal, efeknya akan lebih merusak atau destruktif. Ibarat benda yang rusak, sesar akan lebih mudah bereaksi sehingga guncangan akan semakin dahsyat.
Berbeda ketika kegempaan berada pada area dalam. Masih bersifat destruktif, akan tetapi efeknya akan meluas dan tidak terkonsentrasi pada titik patahan. "Ketika terjadi pada area dalam tetap bersifat merusak tetapi tidak seperti ketika terjadi di area dangkal," terangnya.
Jika dibanding dengan beberapa sesar lain di Jawa Timur, menurutnya, Sesar Wongsorejo terbilang cukup kokoh. Sebab, struktur penyusunnya adalah batuan beku. Berbeda dengan Sesar Surabaya yang lebih rentan karena strukturnya adalah sedimen.
Akan tetapi, kondisi itu bukan berarti menjamin Sesar Wongsorejo aman. Masyarakat Banyuwangi tetap harus waspada dan harus mulai belajar tentang mitigasi bencana. Apalagi Banyuwangi diapit dua lempeng aktif Indo-Australia dan Eurasia.
"Setiap hari terjadi gempa namun skalanya kecil sehingga tidak terasa. Tetapi kalau sudah kegempaannya besar maka harus berhati-hati yang tinggal di jalur sesar," ujarnya.
Advertisement