Di Balik Disembunyikan Lailatul Qadar, Ini Hikmah Kandungannya
"Allah Subhanahu wa Ta'ala menyembunyikan ilmu tentang turunnya Lailatul Qadar terhadap hamba-hamba-Nya sebagai rahmat bagi mereka, supaya mereka bisa memperbanyak amalan untuk meraihnya pada malam-malam yang utama tersebut dengan ibadah salat, zikir, dan doa.
"Sehingga mereka pun bertambah dekat hubungannya dengan Allah dan bertambah banyak pahalanya. Dan Allah juga menyembunyikannya sebagai ujian bagi mereka supaya benar-benar jelas dengannya siapa saja yang bersungguh-sungguh dan bersemangat untuk mencarinya, serta siapa saja yang malas dan meremehkan.
"Sungguh siapa saja yang bersemangat terhadap sesuatu, maka ia bersungguh-sungguh untuk meraihnya, dan terasa ringan baginya rasa letih saat meniti jalan yang mengantarkan kepada tujuan serta keinginannya itu."
ﺑِﺴْــــــمِـ ﺍﻟﻠـــﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْــــمِـ
اَلسَّـــــلَامُـ عَلَيْــكُمْـ وَرَحْمَةُاللــــهِ وَبَرَكَاتُـــهْ
اَللهُمَّـ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Nasihat Malam
“Bagaimana mungkin air mata seorang mukmin tidak menetes tatkala berpisah dengan Ramadhan, sedang ia tidak tahu apakah masih ada usia tersisa untuk berjumpa lagi.” (Ibnu Rajab Al-Hambali)
Ramadhan bulan pacuan amal saleh akan segera berakhir. Al-Hasan berkata, “Sesungguhnya Allah menjadikan bulan Ramadhan sebagai Arena Pacuan, siapa saja yang finish dia yang menang, sedangkan yang tertinggal mereka pasti kalah.”
Permasalahannya kita tidak tahu kita menang dan kalah. Semestinya kita khawatir dan menangis karena harus berpisah dengannya.
Ali bin Abi Thalib ra pada akhir malam bulan Ramadhan sampai-sampai berseru, “Duhai, siapakah yang diterima amalnya lalu kita beri ucapan selamat kepadanya. Siapa pula yang tidak diterima amalnya, lalu kita berkabung untuknya.” (Lathaif al-Ma’arif).
Mungkin sangat banyak amalan kita yang tak sempurna. Semoga Allah memberikan kita umur panjang untuk berjumpa lagi dengan Ramadhan.
Demikian semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.