Di Balik Bersujud, Hakikat agar Kita tak Mudah Merendahkan Sesama
Para ulama mengatakan bahwa saat bersujud rendahkan diri kita serendah-rendahnya. Sehingga kita menyadari betapa makhluk mulia seperti manusia hakikatnya adalah rendah di depan Penciptanya (Sang Khaliq).
Tidak semua orang terlahir di tengah keluarga yang memiliki banyak harta.
Tidak semua orang terlahir memiliki pekerjaan yang mapan dan bergaji besar.
Tidak semua orang terlahir mampu mengenyam jenjang pendidikan yang tinggi.
Sungguh ada banyak hal yg tidak kita ketahui dalam diri seseorang, maka hentikan bila hari ini kita masih terburu-buru memberi julukan yg buruk kepada seseorang, apa lagi sampai merendahkan bahkan menertawakannya.
Jangan Bangga Kedudukan
Karena bisa jadi kita yang saat ini merasa cukup tinggi, pandai, mulia dan merasa memiliki kelebihan, sehingga menjadi bangga dengan kedudukannya, dan akhirnya tergelincir jatuh dalam kehinaan.
Di satu sisi ada seseorang yg kita nilai rendah dan tidak mulia, namun diam-diam ia memiliki kebaikan, lebih ikhlas, lebih rendah hati, sehingga Allah akan mengangkat derajatnya.
Oleh karena itu wahai saudaraku, andai kau tahu bagaimana keadaan seseorang yang sesungguhnya di sisi Allah, niscaya engkau tidak akan pernah merasa jumawa dan merendahkan siapa pun, sebagaimana Allah Ta’ala memberikan kita petunjuk dalam berakhlak yang baik.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata bahwa ayat di atas berisi larangan melecehkan dan meremehkan orang lain. Dan sifat melecehkan dan meremehkan termasuk dalam kategori sombong sebagaimana sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim no. 91). Yang dimaksud di sini adalah meremehkan dan menganggapnya kerdil. Meremehkan orang lain adalah suatu yang diharamkan karena bisa jadi yang diremehkan lebih mulia di sisi Allah seperti yang disebutkan dalam ayat di atas.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 713).
Semoga hal ini menjadi renungan untuk kita semua dan semoga ke depan kita menjadikan lebih bertaqwa, beradab dan tetap rendah hati.