Staf Pribadi Anggota DPRD Surabaya Pertanyakan Status
Sejumlah tenaga yang diproyeksikan menjadi staf pribadi anggota DPRD Kota Surabaya menuntut kejelasan status. Mereka sudah sejak Desember lalu direkrut untuk menjadi staf pribadi anggota dewan, namun sayang tak ada kejelasan soal status dan tugas mereka.
Salah satu staf pribadi anggota DPRD Surabaya yang tak mau disebut namanya, menyebut dia bahkan rela resign dari pekerjaan lamanya untuk mendaftar menjadi staf pribadi anggota dewan. Namun sampai sekarang, status dan job description-nya malah belum jelas.
Sebut saja ZA bercerita, sekitar Desember lalu dia mendapatkan informasi dari mulut ke mulut jika DPRD Surabaya membuka lowongan untuk menjadi staf pribadi anggota dewan. ZA pun kemudian mengajukan lamaran. Beberapa hari kemudian ZA mendapatkan kabar jika dia diterima untuk menjadi staf pribadi anggota DPRD Surabaya. ZA pun kemudian mempunyai kewajiban untuk ngantor setiap jam setiap jam 07.30 WIB dan pulang pada pukul 16.00 WIB. ZA kemudian diperbantukan untuk salah komisi di DPRD Surabaya.
“Desember kemarin kita sudah mendaftar sudah menyerahkan berkas dan NPWP dan lain-lain, tapi sampai sekarang masih nganggur,” ucapnya saat ditemui Ngopibareng.id di Gedung DPRD Surabaya Jalan Yos Sudarso, beberapa waktu lalu.
ZA kadang-kadang hanya diberi pekerjaan untuk menjadi notulen rapat jika anggota dewan yang bersangkutan mengadakan rapat. Selebihnya, ZA lebih banyak berdiam diri alias menganggur tanpa pekerjaan yang jelas. “Kita sebenarnya sudah menanyakan, tapi jawabannya sementara waktu bantu-bantu para anggota dewan. Saya kadang jadi notulen pas rapat, kalo bapak tidak di kantor ya udah nggak ngapa-ngapain,” kata ZA.
Nasib seperti ini sebenarnya tak hanya dialami ZA saja, namun dialami oleh semua tenaga baru yang diproyeksikan menjadi staf pribadi anggota DPRD Surabaya. Totalnya, ada 50 tenaga baru yang diproyeksikan menjadi staf pribadi dewan ini.
ZA bingung karena sejak Desember lalu, ternyata dia baru menandatangani kontrak pada 10 Februari yang lalu. ZA makin bingung tatkala membaca kontrak jika ternyata mereka hanya dikontrak selama tiga bulan saja yaitu sampai Maret akhir nanti. Soal gaji pun ZA juga menyebut belum menikmati sama sekali.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Surabaya, Hadi Siswanto membenarkan kalau Sekretaris Dewan menambah tenaga kerja baru. Rekrutmen tenaga kerja baru meliputi pengamanan dalam (Pamdal), cleaning service dan asisten pribadi untuk setiap anggota DPRD Surabaya.
"Yang pasti ya kalau perekrutan pegawai ya dari Sekwan," ucap Hadi saat ditemui diruangan Senin, 2 Maret 2020.
Ia juga mengatakan, perekrutan tenaga baru untuk para anggota DPRD Surabaya memang sengaja diberikan oleh Sekretaris Dewan untuk membantu efektivitas kerja para anggota DPRD Surabaya. "Cuma semua kan berangkat dari kebutuhan DPRD, Dewan butuh sekian itu berdasarkan kebutuhan," tambahnya.
Saat ditanya lebih rinci terkait jumlah perekrutan karyawan yang baru, Hadi mengatakan kurang begitu hafal datanya. "Itu Bu Retno yang tahu rinciannya, nanti ke Bu Retno," tandasnya.
Sementara saat dikonfirmasi ke Retno, Kepala Bagian Umum Sekretaris DPRD Surabaya, Retno menyebut tak bisa memberikan data tersebut sebelum mendapat izin dari Sekwan.
"Saya kurang begitu paham. Saya perlu izin dari Pak Sekwan," pungkasnya.