Di Aljazair, Monumen Bung Karno Simbol Persahabatan Antarbangsa
Duta Besar RI Aljir, Safira Machrusah, mengatakan, monumen Bung Karno merupakan bentuk apresiasi yang tulus dari Indonesia kepada Aljazair.
“Sebagai negara sahabat yang terus menyuarakan dan mendukung prinsip perdamaian dan kemakmuran dunia berdasarkan kesetaraan hak dan kemerdekaan,” ujar Safira Machrusah, dalam keterangan pada Ngopibareng.id, Senin 20 Juli 2020.
Safira, yang cucu Pahlawan Nasional KH Wahab Chasbullah mengharapkan, Monumen Bung Karno dapat menjadi pengingat bagi rakyat Aljazair dan Indonesia.
“Terutama generasi muda, untuk menjaga prinsip-prinsip patriotisme, persatuan, perjuangan kemerdekaan, perdamaian dan kemakmuran dunia," kata Safira.
Dubes perempuan hadir pada peresmian Monumen Sukarno. Memang, Figur Presiden Sukarno sebagai seorang kepala negara dan tokoh negara yang mendunia dengan kharismanya yang memukau, sejak dulu hingga kini seakan tidak lekang dimakan waktu.
Tak heran jika presiden pertama Republik Indonesia itu, dikagumi masyarakat dunia.
Aljazair misalnya, negara di kawasan Afrika Utara itu menjadi bukti besarnya kharisma Soekarno dikagumi di sana.
Eratnya hubungan persahabatan kedua negara dengan peran besar Bung Karno bahkan terjaga hingga saat ini.
Akhirnya, pemerintah setempat mengizinkan pendirian monumen Soekarno di jantung ibu kota Aljir, Rond-Point de Boulevard Mustapha Khalef, Ben Aknoun.
Proses pengerjaan monumen yang dimulai pada 16 Februari 2020 itu, akhirnya diresmikan pada Sabtu 18 Juli 2020.
Ketua DPR RI yang juga merupakan cucu Presiden Soekarno, Puan Maharani, menyebut, adanya monumen Soekarno dapat menjadi semangat kedua negara dalam menghadapi tantangan seperti pandemi COVID-19.
“Monumen Soekarno diharapkan menjadi pengingat akan semangat dan persahabatan yang kuat antara Indonesia dan Aljazair yang telah terjalin sepanjang sejarah. Semangat kuat inilah yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan baru saat ini yaitu pandemik Covid-19, yang berdampak bagi seluruh aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya, maupun agama,” ungkap Puan yang menghadiri peresmian Monumen Sukarno secara daring.
Direktur Jenderal Asia Oseania Kementerian Luar Negeri Aljazair, Guennad Boumedienne, mengatakan Sukarno menginspirasi kemerdekaan Aljazair kepada dunia internasional.
“Apresiasi rasa syukur dari masyarakat Aljazair untuk Presiden Sukarno yang telah menginspirasi kemerdakaan Aljazair secara internasional, kepada seluruh dunia untuk mendeklarasikan kemerdekaan pada KAA (Konferensi Asia Afrika) Bandung," ucap Boumedienne mewakili Menteri Luar Negeri Aljazair.
Sementara, Monumen Sukarno didesain oleh Ridwan Kamil, arsitek terkemuka yang juga merupakan Gubernur Provinsi Jawa Barat. Sedangkan, patung Soekarno dikerjakan oleh Dolorosa Sinaga, seniman pematung kontemporer dari Indonesia.
Monumen ini dapat berdiri di Aljazair juga tidak terlepas dari peran serta dua BUMN Indonesia yang telah aktif di Aljazair saat ini, PT Pertamina dan PT Wijaya Karya (WIKA).
Monumen Soekarno berbentuk seperti bulan sabit dengan lima pilar bintang di setiap pojoknya, melambangkan bentuk bulan dan sabit dari bendera Aljazair.
Pada setiap pilar kecilnya, terpasang teks Dasasila Bandung atau sepuluh prinsip yang diadopsi pada saat Konferensi Asia – Afrika di Bandung, April 1955, sebagai deklarasi bersama negara Asia dan Afrika untuk menyuarakan kemerdekaan, kesetaraan, dan perdamaian dunia.
Presiden Sukarno sangat menginspirasi Aljazair untuk mendeklarasikan kemerdekaan kepada seluruh dunia melalui PBB. Adanya Monumen Soekarno ini turut diharapkan dapat menjadi sejarah monumental, yang dapat membangun dasar kepercayaan yang kuat untuk membangun dialog politik, ekonomi dan budaya serta kepentingan lainnya baik secara bilateral maupun multilateral.
Advertisement