Jula Juli Ala Mujiaman Curi Perhatian di Deklarasi Kampanye Damai
KPU Kota Surabaya menggelar deklarasi kampanye damai Pilwali Surabaya 2020, Sabtu 26 September 2020 di Hotel Singgasana Surabaya.
Dalam acara itu, ada yang mencuri perhatian para undangan yakni penampilan Calon Wakil Walikota Surabaya nomor urut 2, Mujiaman.
Sebelum Machfud Arifin naik panggung untuk orasi pernyataan deklarasi damai, Mujiaman Sukirno terlebih dahulu yang maju.
Mujiaman dengan menggunakan baju daerah khas Surabaya menyajikan kesenian ludruk, parikan, dan kidung ala seniman Surabaya, Kartolo.
Dengan fasih Mujiaman melontarkan parikan-parikan terkait dengan bagaimana ia dan MA akan membangun Surabaya. Di akhir parikannya, Mujiaman menyebutkan kalau warga Surabaya harus adem ayem hatinya agar bisa membawa Surabaya Maju.
“Adem ayem atine. MA-Mujiaman kudu menang, Maju Kotane Makmur Wargane,” kata Mujiaman di atas panggung dengan nada parikan ala Kartolo.
Setelah parikan, ia lalu nyanyi kidung jula-juli yang diiringi oleh pegiat seni musik tradisional yang dibawa oleh pasangan tersebut.
Berikut penggalan nyanyian kidung jula-juli Mujiaman dan pengiring.
“Ayo-ayo MA-Mujiaman, ramah kata berpengalaman.
MAJU, Machfud-Mujiaman, pilihane arek Suroboyo.
Ayo-ayo MA-Mujiaman, Wes wayah ne Maju
Maju, Machfud-Mujiaman
Peduli selalu mengayomi”
Ketika ditemui seusai acara, Mujiaman mengaku sengaja menggunakan baju khas daerah Surabaya dan menampilkan kesenian Surabaya. Ia beralasan, ini adalah bukti dan komitmen pasangan MA-Mujiaman untuk membangun seni dan budaya Surabaya yang mulai terpinggirkan.
“Jadi budaya dan kesenian Surabaya ini tertinggal. Bahkan tempat-tempat kesenian malah digusur. Saya pernah, malam hari habis main kesenian di THR, eh paginya alat seninya dikukuti dan apalagi sekarang ini para pegiat seni tercerai-berai. Dengan ini, saya ingin tunjukkan bahwa komitmen MA-Mujiaman adalah membangun seni budaya masyarakat Surabaya, dari kampung ke kampung,” katanya.