Potensi Pariwisata di Surabaya, Ini Usulan Dhimas Anugrah
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dhimas Anugrah yang digadang-gadang maju dalam Pilkada Surabaya 2020 sebagai Wakil Wali Kota mendampingi KH. Zahrul Azhar As'ad menyampaikan bahwa kota Pahlawan harus memiliki potensi pariwisata unggul.
Bagi Dhimas, pariwisata adalah sektor penting dalam ekonomi, citra, dan sosial sebuah kota besar. Keberhasilan sektor pariwisata kota tersebut diukur dari jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggal wisatawan dan uang yang dibelanjakan selama mengunjungi kota tujuan.
Menurutnya, pariwisata Surabaya akan menjadi salah satu concern apabila mendapat amanah untuk maju dan terpilih sebagai Wakil Wali Kota Surabaya.
"Mimpi akan pariwisata Surabaya yang lebih berkembang ini semata-mata untuk memberikan dampak yang positif bagi citra, sosial, dan ekonomi kota ini," ujar Dhimas.
Meski begitu, ia masih berharap pemerintahan Tri Rismaharini bisa membangkitkan pariwisata Surabaya. Padahal dari jaman Belanda, Surabaya merupakan salah satu tujuan utama wisata karena tata kotanya yang elok dan maju.
"Gairah pariwisata di Surabaya tampak masih belum maksimal sampai saat ini, tetapi saya percaya Pemkot Surabaya punya rencana dan target yang jelas untuk pengembangan potensi pariwisata di kota ini," lanjutnya.
Politisi yang melejit namanya bersama PSI tersebut mengatakan bahwa penelitian tentang tujuan wisata, pangsa pasar, industri dan segala elemen pariwisata telah banyak dihasilkan oleh para ahli di negara ini, khususnya Surabaya. Tetapi secara umum Surabaya masih belum maksimal dalam pengembangan pariwisata dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia.
Dhimas menuturkan bahwa Indonesia khsusunya Surabaya punya tujuh poin penting dalam pengembangan pariwisata yang disebut dengan Sapta Pesona. Yakni Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan.
"Kita harus menargetkan bisa memaksimalkan tujuh poin tersebut. Surabaya dan masyarakatnya sangat mampu menjadikan kota ini sebagai salah satu tujuan wisata terbaik di tanah air," pungkas pria yang sedang menjalani S3 di Oxford University, Inggris, itu. (alf)
Advertisement