Dhimam Abror Sebut Citra Risma Sudah Tercederai
Tokoh pers senior Jawa Timur, Dhimam Abror turut memberikan komentar tentang gambaran Pilwali Surabaya 2020 mendatang. Dhimam menilai dalam menyambut tahun politik tersebut gerakannya sudah mulai ada saat ini.
Dhimam secara terus terang bahkan menyebut nama-nama yang sudah mulai bermunculan saat ini. Seperti Whisnu Sakti Buana, Zahrul As'ad atau biasa disapa Gus Han serta juga nama Kepala Bappeko Eri Cahyadi.
"Yang pertama pasti ekspektasinya orang mengharapkan figur baru nanti tidak kalah dari Risma. Dan itu berarti ekspektasinya sangat tinggi, sehingga kemudian siapapun yang muncul selalu berusaha bahwa saya the next Risma," ujar Dhimam di Surabaya, Kamis 28 November 2019.
Saat ini, jelas Dhimam, sudah mulai ada yang mengklaim the next Risma. "Ini penerus Risma, sudah banyak yang saling mengklaim begitu. Nah inilah the next Risma, Risma berikutnya, inilah orangnya direstui Risma, ini yang didukung Risma, begitu seterusnya," bebernya.
Meski masih banyak orang yang terus menggaungkan nama Risma, Dhimam mengaku memiliki perspektif tersendiri. "Setiap masa itu ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Era Risma itu kita hormati, kita anggap sebagai orang yang bagus dalam membangun Surabaya, tapi di era berikutnya sudah berbeda lagi. Tidak harus dibutuhkan seorang Risma karena tantangannya beda," bebernya.
Tentang Risma efek tersebut, Dhimam mengakui memang itu ada. "Tapi saya menyebutnya pisau bermata dua. Bagi calon yang misalnya secara sengaja pengen memanfaatkan Risma efek. Yang pertama mungkin dia akan mendapatkan simpati karena mendapat dukungan, tetapi yang kedua pisaunya bermata dua tadi bisa negatif kalau dia dianggap bonekanya Risma dan belum tentu didukung," ucapnya.
Apalagi menurut politisi PAN ini, citra Wali Kota Risma mulai tercederai saat ini. "Risma pernah sensi karena pernah mendapat kritikan terkait persoalan mafia perizinan yang diduga melibatkan anak kandung dan pejabat pemkot yang menjadi anak emasnya. Risma mati-matian menampiknya. Toh serangan terbuka itu tetap mencederai citranya," pungkasnya.
Advertisement