Dewan Prihatin Kekerasan Seksual Terjadi di Lembaga Pendidikan
Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kembali marak terjadi di berbagai daerah. Ironisnya, peristiwa itu justru terjadi di lingkungan sekolah, dan pelakunya adalah oknum guru yang semestinya menjadi panutan dalam berperilaku.
Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana merasa prihatin dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini.
Legislator yang membidangi pendidikan dan kesejahteraan rakyat itu mengatakan, seharusnya ada kesepakatan bersama baik dari pemerintah atau pun masyarakat untuk memantau secara langsung pelaksanaan pembelajaran di sekolah umum dan Pondok Pesantren.
"Ada kebijakan bersama baik dari pemerintah atau masyarakat satu semester ikut sidak ke asrama atau pondok. Yang sangat memprihatinkan adalah tempat di mana siswa itu belajar tentang akhlak ternyata juga tidak aman," pintanya.
Menurutnya, seharusnya sekolah bisa menjaga marwah pendidikan, murid merasa aman. "Kita menitipkan anak di samping mempelajari pelajaran formal bisa mendapatkan budi pekerti, akhlak yang baik. Tetapi kenyataannya tidak aman," keluh Renny Pramana, Senin, 18 Juli 2022.
Renny Pramana bercerita jika kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi di salah satu SMA wilayah Batu Malang mendapat perhatian dari Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur.
"Bahkan komisi-komisi (di DPRD Jatim) turun ke sana, beberapa kali ke sana. Kita sudah komunikasi dengan Pak Sirait. Akhirnya kita koordinasi dengan Pak Kapolda. Kemudian Kapolsek, Kapolres Malang Raya. Ini tidak bisa dibiarkan karena sangat keterlaluan," pungkas bibi dari Bupati Kediri, Hanindito Himawan Pramana tersebut.
Lebih lanjut, Renny mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh aparat kepolisian, yang telah bertindak tegas melakukan penindakan terhadap siapa pun pelaku kekerasan seksual tanpa pandang bulu, guna memberikan efek jera.
"Kita harus memberikan efek jera terhadap siapa pun pelaku kekerasan seksual. Tidak boleh pandang bulu seperti halnya di Jombang. Itu saya sangat mengapresiasi betapa tegasnya aparat, telatennya aparat tanpa harus menggunakan kekerasan bisa menangkap pelaku pelecehan seksual," paparnya.
Advertisement