Dewan Minta Pemerintah Dukung Temuan Vaksin Unair
Tim peneliti Universitas Airlangga (Unair) telah menemukan lima kombinasi obat yang berpotensi dapat melumpuhkan virus Covid-19. Hasil penelitian yang didukung oleh Badan Intelejen Negara (BIN) ini diharapkan dapat diporduksi massal dengan campur tangan Pemerintah agar lebih masif.
"Saya sangat apresiasi temuan vaksin untuk Covid-19 dari Unair ini dan semoga segera dapat diproduksi massal, dan kami memohon agar ada support dari pemerintah," ucap Wakil Ketua DPRD Surabaya A. Hermas Thony pada Ngopibareng, Sabtu 13 juni 2020.
Menurutnya, riset yang ditemukan oleh Unair merupakan kemenangan dari perang pandemi yang selama ini menjadi momok di seluruh dunia. Dimana sebelumnya negara-negara maju juga mengalami nasib serupa akibat wabah yag merenggut ratusan ribu orang di seluruh dunia itu.
"Saya pikir hari ini masyarakat harus mengapresiasi Unair setelah sebelumnya banyak yang meragukan," katanya.
Ia juga menambahkan, berdasarkan rilis yang diungkap Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair Dr dr Purwati spPD K-PTI FINASIM, obat tersebut terdiri dari Lopinavir/Ritonavir dengan Doxycline, Lopinavir/Ritonavir dengan Chlaritromycine, Hydroxychloroquine dengan Azithromycine, Hydroxychloroquine dengan Azithromicyne, Hydroxychloroquine dengan Doxycycline yang tidak diperjualkan secara bebas.
Kombinasi regimen obat tersebut memiliki potensi efektifitas cukup bagus terhadap daya bunuh virus. Dosis dalam kombinasi obat tersebut di antaranya 1/5 dan 1/3 lebuh kecil dibandingkan dosis tunggalnya, sehingga mengurangi efek toksik dari obat tersebut jika diberikan sebagai obat tunggal.
Ia juga mengatakan, masyarakat Surabaya juga harus mendukung dan mengawal penemuan Unair kali ini, supaya pandemi di Surabaya ataupun Indonesia lebih cepat selesai.
"Ini adalah prestasi akademik di dunia farmasi, Surabaya hari ini adalah ranking pertama tingkat penyebaran virus dan Alhamdulillah Surabaya juga menjadi ranking pertama dalam menemukan penawarnya, saya rasa ini layak untuk diberikan Nobel," tandasnya.
Advertisement