Dewan Minta APBD 2022 Fokus Pemulihan Ekonomi di Sektor Pertanian
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berencana menyampaikan nota pengantar Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2022. Agenda ini digelar dalam forum rapat paripurna DPRD Banyuwangi, Jumat, 8 Oktober 2021. Berkaitan dengan hal ini, DPRD Banyuwangi meminta postur anggaran keuangan di tahun 2022 difokuskan pada pemulihan ekonomi masyarakat.
"Di sektor mana, itu mana itu yang perlu ditekankan, harapan kita di sektor pertanian," tegas Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara.
Keinginan dewan agar sektor pertanian menjadi fokus dalam pemulihan ekonomi itu bukan tanpa dasar. Sebab, sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar produk domestik regional bruto (PDRB) Banyuwangi selama pandemi covid-19.
"Sektor pertanian telah menjadi sektor yang paling mampu bertahan di masa pandemi covid-19," tegas I Made Cahyana Negara.
I Made Cahyana Negara menjelaskan, lebih memilih sektor pertanian dibanding sektor pariwisata untuk menjadi penopang pemulihan ekonomi pada 2022 karena sektor wisata belum bisa memastikan apakah sektor wosata benar-benar pulih pada tahun depan.
"Kita belum bisa memastikan pada 2022 itu sektor pariwisata bisa benar-benar pulih 100 persen. Yang terbukti bisa bertahan di masa Pandemi adalah sektor pertanian," harapnya.
DPRD Banyuwangi harus bekerja keras untuk melalukan pembahasan KUA-PPAS tahun 2022 hingga menjadi APBD 2022. Karena saat ini sudah memasuki triwulan keempat tahun anggaran 2021.
Menurut I Made Cahyana Negara, sesuai aturan satu bulan sebelum tahun anggaran berakhir, APBD 2022 sudah harus disahkan. Artinya proses pembahasan KUA-PPAS hingga disahkan menjadi APBD hanya miliki waktu kurang dari dua bulan. Karena maksimal 30 November sudah harus disahkan menjadi APBD 2022.
"Satu bulan sebelum tahun anggaran berakhir sudah harus disahkan. Lewat itu kan ada konsekuensinya," tegasnya.