DPRD Surabaya Minta Pemkot Tak Menumpuk Masker di Kelurahan
Ketua Komisi A DPRD Surabaya Ayu Krishna meminta Pemkot segera menurunkan masker di tengah pandemi corona saat ini. Permintaan ini merespon kebijakan Pemkot yang dikabarkan menunda pembagian masker bagi masyarakatnya.
"Insya Allah kami akan mendorong pemerintah kota untuk sesegera mungkin, apa yang sudah ada dibagikan dulu, bukan ditumpuk dulu," ucap Ayu saat dihubungi Ngopibareng.id, Jumat 20 Maret 2020.
Ayu mengaku, pihaknya memang telah menerima masker dari Pemkot Surabaya, itu pun baru sekali "Seperti yang disampaikan Bu Risma ya, seperti saya sendiri baru mendapat masker 1 ya tiap anggota dewan," lanjutnya.
Sebelumnya, diketahui warga Surabaya menunggu pembagian masker tersebut. Salah satunya Ketua RW di Kelurahan Kalisari Damen Mulyorejo Surabaya yang tak ingin disebut namanya.
Ia menyadari bahwa Pemkot Surabaya sejak Januari 2020 telah membagikan masker kepada setiap kelurahan melalui Puskesmas. "Dereng, dereng mas kalo dari kelurahan," ucapnya
Sementara itu, salah satu lurah di Kecamatan Kenjeran mengaku telah menerima masker sebanyak 10 box beberapa waktu lalu. Sayangnya, masker-masker itu terpaksa harus ditimbun lantaran Pemkot menerapkan satu komando dalam pembagiannya.
Lurah yang telah menjabat sejak 2017 itu juga mengatakan, pihaknya sampai saat ini hanya menerima masker dan sarung tangan.
Pengakuan ini terlihat berseberangan dengan pernyataan Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang telah menyebut bahwa selain masker, pihaknya juga telah membagikan pakaian pelindung diri.
“Ingat teman-teman waktu aku ngomong ada ramalan yang sesuai dengan BMKG bahwa akan ada gunung meletus? Sebetulnya pada saat itu saya sudah perintahkan kepada Dinas Kesehatan untuk menyimpan persediaan masker, persediaan baju yang kayak astronot. Jadi, bukan hanya masker tok yang saya simpan, kita punya itu,” ucap Risma pada Rabu 4 Maret 2020, seperti dikutip Ngopibareng.id.
Advertisement