Dewan Gereja Sedunia Desak Israel Hentikan Pendudukan di Palestina
Desakan dan kecaman untuk kependudukan dan kejahatan di Palestina, terus berdatangan. Kali ini desakan datang dari Dewan Gereja-gereja Sedunia (WCC). Dalam Sidang Umum WCC ke-11 pada 2022 yang digelar di Karlsruhe, Jerman, komunitas gereja dunia itu mendesak agar Israel segera menghentikan praktik pendudukan di Palestina, dan memberikan hak pada rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
Sekretaris Jenderal WCC, Jerry Pillay menegaskan bahwa WCC kerap menyerukan diakhirinya pendudukan; untuk keadilan, perdamaian, kesetaraan hak asasi manusia dan martabat bagi semua. Pihaknya juga menyerukan pengakuan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.
“WCC telah menyarankan langkah-langkah ini sebagai satu-satunya jalan yang layak untuk perdamaian yang adil dan berkelanjutan di kawasan,” kata Pillay melalui pernyataan pers, dikutip dari Antara, Minggu 4 Agustus 2024. “Sikap ini ditegaskan oleh Sidang Umum WCC ke-11 pada 2022 yang digelar di Karlsruhe, Jerman," lanjutnya.
Dalam pernyataan yang sama, WCC juga mengingatkan agar Israel dan dunia kembali menghormati hukum internasional serta mengikuti proses dan putusan hukum internasional yang bersumber dari PBB, sebagai badan hukum tertinggi dunia.
“Semua Negara yang berkomitmen pada supremasi hukum dalam menyelesaikan konflik dan mendorong perdamaian dan hak asasi manusia dan semua orang yang beritikad baik, harus memanfaatkan kesempatan dari Opini Hukum yang diberikan pengadilan hukum tertinggi PBB untuk menggalang kembali upaya resolusi ketidakadilan dan sumber konflik yang sudah berlangsung lama ini,” katanya.
Diketahui, praktik pendudukan Israel terus berjalan sejak dimulai pada tahun 1967 silam. Kini, pendudukan berlangsung menggunakan cara kekerasan, merampas rumah, kebun serta tanah warga Palestina di wilayah Tepi Barat. Sedangkan di Gaza, serangan terus berlangsung per 7 Oktober 2023, meski pimpinan Hamas Ismail Haniyeh telah tewas dalam serangan Israel di Teheran, Iran.
Sedikitnya 39.550 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober 2023 dan 91.280 mengalami cedera dan terluka hingga saat ini.