Deteksi Dini, 18 Ribu Pelajar di Kota Malang Diswab Covid-19
Sebanyak 18 ribu pelajar dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Malang sudah dilakukan swab antigen Covid-19 secara acak.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana mengatakan, sebanyak 18 ribu pelajar tersebut adalah 40 persen dari total jumlah sasaran swab antigen sebanyak 45 ribu pelajar.
"Sejauh ini sudah sekitar 40 persen pelajar sudah kami swab antigen. Alhamdulillah itu hasilnya negatif semua untuk adik-adik siswa kami," ujarnya pada Minggu, 31 Oktober 2021.
Swab antigen secara acak ini, ujar Suwarjana, merupakan salah satu langkah deteksi dini pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Swab antigen siswa ini sifatnya kami acak. Jadi kami lakukan swab, pindah dari sekolah satu ke sekolah yang lain. Dan alhamdulillah hasilnya negatif semua baik siswa maupun guru-gurunya," katanya.
Lebih lanjut, Suwarjana menuturkan, deteksi dini pencegahan penyebaran Covid-19 berupa swab antigen harus diimbangi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
"Jangan sampai lengah, tetap semua harus pakai prokes. Kemudian jangan sampai berhenti menerapkan protokol kesehatan," pintanya.
Menurut Suwarjana, tetap menjaga protokol kesehatan merupakan hal penting untuk mencegah penyebaran Covid-19. Setidaknya, hingga saat ini di Kota Malang belum ditemukan klaster penyebaran Covid-19 yang berasal dari sekolah.
"Alhamdulilah aman, gak ada klaster sekolah ya. Dalam hal ini selama anaknya sakit, terus gak boleh masuk ada. Tapi itu sakitnya biasa ya, bukan terinfeksi Covid-19. Jadi tetap lancar hingga saat ini," katanya.