Destinasi Kayutangan Simpan Sejarah Jam Kota Malang Era Belanda
Destinasi Kayutangan Heritage kental dengan nilai sejarah baik dari sisi deretan bangunannya maupun fasilitas yang ada di sepanjang jalan lokasi wisata itu. Salah satunya adalah keberadaan stadsklok atau jam kota yang ada di pertigaan Kantor PLN, Kota Malang.
Jam kota dengan desain kolonial itu dimulai pembangunannya oada 1926, silam dengan arsitek Van Os. Stadsklok itu mulai digunakan pada 1927 dengan memakai daya penggerak listrik dan dilengkapi penunjuk arah.
Pemerhati Sejarah Kota Malang, Tjahjana Indra Kusuma mengatakan bahwa keberadaan jam kota atau stadsklok ini juga menjadi landmark dari Kota Malang pada saat itu.
“Jam kota menjadi patokan waktu standar warga kota. Dan marak dipasang pula pada kota-kota lain pada saat yang sama karena pasokan listrik sudah stabil 24 jam,” ujarnya, Jumat 24 November 2023.
Selain itu, kehadiran jam kota ini menjadi penting sebagai penentu waktu setelah sebelumnya hanya bergantung terhadap suara lonceng-lonceng gereja dan lantunan adzan dari rumah ibadah yang ada.
“Lokasinya pun strategis di pertigaan penghubung Jalan Pos utama (grootepostweg) yang menghubungkan pelintas dari arah barat (Batu dan Kediri) serta dari utara (Surabaya dan Pasuruan),” jelas Tjahjana.
Secara nilai historis jam kota sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Sehingga keberadaannya dianggap sangat penting di tengah perkembangan Kota Malang saat ini.