Desakan Audit Az Zikra, Alvin Faiz Mundur
Pernikahan kedua Alvin Faiz dengan dengan Henny Rahman, mantan istri sahabatnya sendiri, aktor Zikri Daulay masih hangat dibicarakan netizen dan berbagai media gosip. Terbaru, anak sulung mendiang Ustadz Arifin Ilham itu menyatakan mundur dari jabatan Ketua Dewan Pembina Yayasan Az Zikra.
Yayasan dan pesantren Az Zikra dibangun oleh Ustadz Arifin Ilham. Sebelum meninggal dunia pada 2019 silam, ia berpesan kepada Alvin Faiz untuk meneruskan kepemimpinan Az Zikra.
Berbanding terbalik dengan sikapnya dulu, Alvin Faiz justru mengumumkan kabar mundur dari yayasan Az Zikra melalui Instagramnya. "Alvin ingin menyampaikan bahwa Alvin mengundurkan diri dulu dari pesantren dan yayasan majelis Az Zikra. Hal ini sudah Alvin sampaikan di forum rapat dengan para ulama dan dewan syariah kemarin, sekarang Alvin sampaikan di publik,” ungkap ayah satu anak ini.
“Fokus Alvin sekarang ingin memperbaiki diri kembali, untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya sehingga bisa meneruskan apa yang almarhum Abi arifin perjuangkan, aamiin. Mohon doa ya sahabat semua," demikian keterangannya,” sambung dia.
Sejauh ini, Alvin Faiz tidak menjelaskan secara detail alasan pergi dari kepengurusan yayasan itu. Beredar kabar jika hal itu dilakukan setelah dirinya kedapatan terlibat dalam penggelapan dana. Beberapa netizen mengungkap mempunyai bukti penggelapan dana hingga desakan untuk audit dana umat di Yayasan Az Zikra. Tudingan tersebut sudah dibantah oleh Alvin Faiz dan jajaran pengurus yayasan.
Berikut ini sejarah pesantren dan yayasan Az Zikra hingga heboh kabar penggelapan dana diduga dilakukan Alvin Faiz:
1. Sejarah Az Zikra
Dikutip dari tulisan 'Dzikir dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Jama'ah Az Zikra Pimpinan Ustadz Arifin Ilham' karya Iip Suherman, Az Zikra, pada awalnya merupakan kumpulan dari berbagai majelis taklim yang berada di kawasan Mampang, Depok, yang pelaksanaan kegiatannya dikoordinasikan di Masjid Al-Amru Bittaqwa. Masjid Al-Amru Bittaqwa sebelumnya adalah sebuah taman yang digunakan untuk sarana bermain oleh sebagian masyarakat perumahan tersebut.
Karena daerah itu belum memiliki sarana ibadah, masyarakat setempat sepakat agar taman itu dijadikan sebuah masjid sebagai sarana ibadah dan dakwah di daerah tersebut, maka pada 1995 didirikanlah sebuah masjid yang bernama Al-Amru Bittaqwa, nama masjid itu diambil dari nama salah satu guru Ustadz H Arifin Ilham, yang bernama Ustaz Irfan Amara Bittaqwa.
Ustadz Arifin Ilham menyelenggarakan kegiatan zikir, yang pada awalnya kegiatan zikir tersebut hanya dilakukan sendiri. Perlahan, ada jemaah yang ikut. Menurut Ustadz Arifin Ilham, para jemaah menginginkan agar kegiatan zikir ini tidak hanya terfokus kepada satu kegiatan saja, tetapi lebih mengembangkan kegiatan dakwahnya. Atas usulan tersebut, Ustadz Arifin Ilham mendirikan majelis zikir yang bernama Az Zikra.
2. Yayasan Az Zikra Berkembang
Az Zikra terus berkembang, bukan hanya majelis zikir. Az Zikra yang dipimpin Ustadz Arifin Ilham juga mengisi program manasik haji dan umrah. Az Zikra bekerja sama dengan beberapa biro perjalanan. Az Zikra pun kemudian menjadi yayasan yang melayani konsultasi keluarga dan remaja serta mengelola panti yatim.
Selanjutnya, seperti dikutip dari laman Sistem Informasi Masjid Kemenag, Yayasan Az Zikra mendapat tanah hibah seluas 5 hektare dari pengembang perumahan bukit Az Zikra Sentul, PT Cigede Griya Permai, pada 2005. Lahan seluas 5 hektare ini dimaksudkan untuk membangun pusat kegiatan Islam (Islamic Centre) yang terdiri dari masjid dan pesantren sebagai pusat dakwah dan pusat ibadah.
3. Masjid Muammar Qaddafy Berubah Nama Az Zikra
Sejak dicanangkannya pembangunan Islamic Centre, dibentuklah tim Ustadz Arifin Ilham dan Achmad Fanani sebagai arsitek. Proyek ini pun mendapatkan kucuran dana dari World Islamic Call Society.
World Islamic Call Society merupakan organisasi dakwah Islam Internasional yang berpusat di Tripoli, Libya. Organisasi inilah yang bersedia mendukung seluruh kebutuhan dana pembangunannya. Karena itulah pusat kegiatan dakwah pendidikan dan sosial ini dinamai Qaddafy Islamic Centre, sedangkan masjidnya diberi nama Masjid Muammar Qaddafy, mengambil nama pemimpin Negara Libya saat itu. Pembangunan masjid dimulai pada 22 Juli 2007 ditandai dengan peletakan batu pertama. Namun, pada 2012, masjid ini berubah nama menjadi Masjid Az Zikra.
4. Pendirian Pesantren Az Zikra
Selanjutnya, Az Zikra juga mendirikan pondok pesantren dengan nama Az Zikra pada 2015. Pesantren ini pun sudah melahirkan ratusan alumni.
5. Alvin Faiz Ingkar Amanah Ustadz Arifin Ilham
Seusai wafatnya Ustadz Arifin Ilham pada 2019, kepemimpinan Yayasan Az Zikra diteruskan oleh Alvin Faiz. Namun, dalam perjalanannya, beredar tudingan bahwa Alvin Faiz memakai uang yayasan untuk foya-foya. Ayah satu anak itu pun sudah membantahnya. Meski demikian, ia justru mundur dari jabatan Ketua Dewan Pembina Yayasan Az Zikra ketika gencar desakan audit yayasan.