Desak Anies Surabaya, Bicara Demokrasi hingga Tragedi Kanjuruhan
Calon presiden Anies Baswedan menggelar "Desak Anies" edisi pamungkas bertempat di DBL Arena, Jalan A Yani Surabaya, Jumat, 9 Februari 2024. Acara ini dihadiri oleh ribuan simpatisan AMIN, yang mayoritas adalah generasi muda.
Masyarakat yang antusias untuk mengikuti Desak Anies, telah memenuhi kawasan sekitar DBL Arena hingga Graha Pena, sejak pukul 15.00 WIB.
Desak Anies berlangsung tertib, tanpa atribut kampanye. Perlu diketahui, Desak Anies telah digelar rutin sebagai komitmen Anies Baswedan untuk membuka ruang diskusi bagi masyarakat.
Desak Anies juga dijadikan sarana untuk menyerap aspirasi dan mendulang suara dari generasi muda, khususnya generasi milenial dan Z.
Pekikan "Anies Presiden, Anies Presiden" memenuhi di DBL Arena Surabaya, saat Anies berjalan menyusuri tribun atas menuju panggung. Anies lalu tiba di panggung pada sekitar pukul 19.50 WIB. Sebelumnya, ia menyapa terlebih dahulu pendukungnya di bawah sebelum naik ke atas panggung.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini lalu menyambut para pendukungnya dengan menggunakan bahasa isyarat. Mengisyaratkan cinta dan kasih sayang dengan kepalan tangan di dada.
"Surabaya dahsyat. Ini rekor Desak Anies terbesar. Belum pernah sebanyak ini acara Desak Anies dan belum pernah ada pendaftar sebanyak ini, hanya di Surabaya. Mendaftar sampai 13.500 sehingga dihentikan," ujarnya disambut gemuruh suara ribuan orang.
"Masuk ruangan ini ada sekitar 6.000 orang, di bawah 3.000 dan di luar masih ada. Maka saya sapa yang di luar dulu," imbuhnya.
Pada segmen pertama, Anies menyebut demokrasi sedang melemah dan Indonesia dibayangi oleh rasa ketakutan.
"Kenapa ini terjadi, karena rasa takut mewarnai Republik ini. Ketika bicara demokrasi maka dalam demokrasi pilarnya trust (kepercayaan), sedangkan non demokrasi pilarnya rasa takut. Kalau ada rasa takut maka kita tak ada di demokrasi, kalau dalam demokrasi ada kepercayaan dan rasa merdeka," ungkapnya.
"Sekarang kita rasakan banyak rasa takut, banyak orang tak berani mengungkapkan aspirasi. Bahkan ada yang ikut gerakan perubahan dan dikenai masalah. Negara tidak lagi menjaga prinsip demokrasi," lanjutnya.
Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter, juga menjadi hal yang didesak dalam acara tersebut. Komitmen Anies dalam tragedi Kanjuruhan masih sama dengan apa yang disampaikan saat debat Capres-Cawapres pertama.
"Rasa keadilan belum selesai bagi masyarakat. Tanya keluarga yang kehilangan keluarganya, belum selesai. Maka harus diselesaikan dengan tuntas," tegasnya.
Anies menyebut ada empat hal yang harus dilakukan dalam tragedi Kanjuruhan. Hal yang utama ialah menguak apa yang sesungguhnya terjadi. Sebab tanpa tahu akar masalah, maka masalah ini tidak ada pernah selesai.
"Kedua siapa yang bertanggungjawab, orang bersalah tak boleh melenggang bebas, semua harus dapat sanksi. Ketiga yang dirugikan harus diganti rugi, sebanyak apapun uang dan santunan yang diberikan, tidak akan mengobati. Tapi ketika diberikan, paling tidak mengurangi beban. Keempat, komitmen kita jangan sampai peristiwa ini terulang," tegasnya.
Sementara itu, Desak Anies Final Chapter Surabaya juga dihebohkan dengan datangnya Cawapres Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang ikut menemani Mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut di atas panggung.
Desak Anies dengan kedatangan Cak Imin merupakan yang pertama kali sepanjang diselenggarakannya acara ini. Seluruh pendukung yang datang menjadi histeris dan mengelu-elukan paslon 01.
Kampanye akbar atau penutup AMIN digelar di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Minggu 10 Februari 2024. Momen ini head to head dengan capres-cawapres Prabowo-Gibran. Mereka gelar Pesta Rakyat untuk Indonesia Maju di putaran akhir kampanye di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.
Capres-cawapres Ganjar-Mahfud gelar Hajatan Rakyat di Solo dan Semarang. Selanjutnya, masa tenang 11-13 Februari. Hari pemungutan suara, Rabu 14 Februari 2024.