Kebaya dan Batik Pekalongan Berkonsep Etnik Karya Choirul Achmad
Padu-padan gaya etnik seringkali diidentikan dengan baju tradisional seperti kain dan kebaya model lama. Namun saat ini sudah banyak desainer dan label fashion tanah air yang berkreasi dengan gaya etnik dan membuatnya lebih modern dan menjadi high fashion. Hal ini pun dilakukan desainer muda asal Surabaya, Choirul Achmad.
Dalam rancangan terbarunya, desainer Choirul Achmad memadukan kebaya dan jubah atau cape yang berbahan dasar batik Pekalongan. "Saya mengusung konsep etnik kontemporer. Busana ini terinspirasi dari seorang ratu kerajaan yang cantik dan elegan dengan jubah panjang," ujarnya kepada Ngopibareng.id, Rabu, 19 Mei 2021.
Desainer kelahiran 7 Mei 2000 ini menjelaskan, busana rancangannya ini menggunakan potongan kebaya yang press body berbahan brokat putih dan lilac. "Saya juga memberikan sentuhan tile polos berwarna kulit. Untuk bagian lengan berlengan panjang dengan ruffles brokat, sementara lengan kiri ada tambahan ruffles tulle," ungkap desainer Choirul Achmad.
Kebaya tersebut dipadukan dengan rok bawahan berupa sepan lurus dengan sedikit ekor pada bagian bawah juga terdapat belahan pada bagian tengah. Pada rok ini, desainer Choirul Achmad mengunakan kain batik Pekalongan dengan motif bunga dan burung.
"Pada busana ini jubah menjadi point of interest dalam rancangannya. Hal ini karena bentuknya yang begitu lebar dan panjang, ditambah warna yang mencolok," jelasnya.
Desainer Choirul Achmad merekomendasikan untuk mengenakan busana tersebut dalam sesi foto atau menghadiri acara istimewa. Busana ini segmentasinya untuk usia remaja sampai dewasa.
Dia pun berharap melalui busana ini masyarakat, terutama anak muda untuk mencintai kebaya dan batik khas Indonesia. "Saya berharap busana ini bisa dikenakan pada ajang pageant baik di Jawa Timur maupun tingkat nasional," tutupnya.