Desainer Busana di Mojokerto Usung Batik Tulis Bertema Majapahit
Tak ingin batik khas kerajaan Majapahit hanya tinggal cerita, Lina Desriana Pratiwi, desainer asal Desa/Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mengusung motif batik tulis bertema Majapahit.
Batik tulis Rasu’an Lampahan ini mulai digagas Lina sejak dua tahun yang lalu. "Basic saya desainer busana. Sejak batik ditetapkan menjadi warisan budaya Indonesia oleh UNESCO, saya tergerak ingin mengembangkan desain busana batik tulis," kata Lina saat dijumpai di tempat usahanya, Jumat 10 Februari 2023.
Untuk menggambar pola motif, mempertebal pola dengan canting dan lilin, sampai pewarnaan, ibu tiga anak itu dibantu oleh beberapa karyawannya yang mayoritas para penyandang disabilitas.
Saat ini, Lina sudah mempunyai 25 motif batik tulis bertema Majapahit. Dibalik motif-motif batik tulis bertema Majapahit itu ternyata mempunyai filosofi masing-masing. Seperti motif Sooko Projo Sawiji Tribuwana Tungga Dewi yang terinspirasi dari situs purbakala Watu Ombo di Desa Klinterejo, Sooko.
Batik motif Sooko Projo Sawiji ini merupakan motif batik tulis pertama yang dihasilkan. Saat itu diberikan secara khusus kepada Camat Sooko, Masluchman.
"Motif Sooko Projo Sawiji ini terinspirasi Situs Watu Ombo. Awalnya saya buat khusus untuk Camat Sooko. Memang selama ini saya membuat motif dan desain busana sesuai profesi pemesannya atau custom," ujar perempuan 40 tahun ini.
Ada juga batik tulis motif Surya Majapahit dan Uang Gobog Majapahit. Motif batik tulis Surya Majapahit dibuat karena diyakini sebagai lambang kerajaan. Motif kepingan uang gobog pada batik menggambarkan status sosial seseorang.
"Batik ini kami rancang sebagai pengingat bahwa uang menjadi bermanfaat jika pemiliknya mempunyai kesadaran sosial yang tinggi. Uang justru menjadi malapetaka bagi yang menghamba," ujarnya.
Selain motifnya yang khas dan filosofis, kain batik ini menggunakan pewarna alam. Yaitu memanfaatkan daun pandan, daun suji, secang, kunyit, serta ekstraksi daun sebagai asam nila atau lonceng hujan Cina (strobilanthes cusia) untuk mendapatkan zat warna alami indigo.
Lina membanderol batik bermotif Sooko Projo Sawiji, serta Surya Majapahit dan Uang Gobog Majapahit berukuran 300 x 115 cm seharga Rp 2,5 juta.
"Kalau pewarna kimia kami pakai neptol dan remasol. Harganya mulai Rp 600 ribu per potong," tandasnya.
Advertisement