Desainer asal Malang Rancang Busana Bertema Tragedi Kanjuruhan
Fashion Desainer asal Malang, Mutiara Syarif merancang busana dengan mengangkat tema Tragedi Kanjuruhan. Uniknya hasil busana rancangannya tersebut menggunakan bahan daur ulang mulai spanduk sejumlah Aremania hingga garis polisi yang ia ambil dari lokasi.
“Akhirnya saya ambil di jalan itu (spanduk). Tidak izin karena tidak tahu. Terus saya diajak zoom sama teman-teman Aremania, katanya gak apa-apa," ujarnya pada Senin, 14 November 2022.
Busana rancangannya tersebut diberi nama ‘Disaster, dari Malang untuk Malang’ sejumlah spanduk dan garis polisi tersebut lalu ia jahit pada bagian belakang dan lengan.
"Polisi harusnya melindungi rakyatnya, tapi malah banyak korban. Mangkanya police line di bagian lengannya itu muter-muter. Police line ini saya pakai bahan stiker dan strip gitar,” katanya.
Terlihat pada busana garis polisi tersebut mengelilingi sejumlah foto para korban Tragedi Kanjuruhan. Seluruh busana didominasi oleh warna hitam. Ide awal merancang pakaian tersebut diperoleh Mutiara saat momen peringatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan.
"Tepat setelah 40 Hari itu, saya lewat Bundaran Tugu Malang melihat banyak keranda dan foto korban. Ternyata banyak juga perempuan yang jadi korban, itu menyentuh hati saya,” ujarnya.
Busana hasil rancangannya tersebut diikutkan dalam kompetisi Fashion Upcycling di Ciputra Mal Surabaya, pada Sabtu 12 November 2022, lalu. Pada kompetisi tersebut Mutiara berhasil menyabet peringkat kedua.
"Dalam hati kecil saya memang ingin membuat 10 koleksi busana khusus untuk Aremania. Entah nanti bisa kami peragakan di Jakarta atau di mana. Intinya agar semua tahu duka yang dirasakan warga Malang,” katanya.
Advertisement