Desain Ekonomis Anti Longsor, Tim ITS Juara Kompetisi GEC 2023
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya berhasil menjadi juara dalam kompetisi Geotechnical Engineering Competition (GEC) 2023 yang digelar Fakultas Teknik Sipil ITS bekerjasama dengan Teknindo Geosistem.
Mereka adalah Ikbar Makhabbatan Salam,
Ella Herawati, Vincent Hans Siputra yang tergabung dalam Tim Mugiwara. Ketiganya berhasil membuat desain minimalis dan efisien untuk penahan tanah anti longsor.
Perwakilan tim, Ikbar Makhabbatan mengatakan, desain penahan tanahnya kali ini menggunakan prinsip bagaimana perancang penahan tanah seefisien mungkin tapi dengan bahan-bahan yang ekonomis.
"Di kompetesi ini kami juga harus memperhatikan bagaimana beban seberat 50 kilogram ditambah beton kuat ditopang oleh desain penahan tanah yang kami buat. Disini letak tantangan terbesarnya," ujarnya, Minggu, 3 Desember 2023.
Menurut Ikbar Makhabbatan, desain ekonomis menjadi nilai tambah sendiri sehingga berhasil membuat timnya keluar sebagai juara. Terlebih desain tersebut dibuat dalam waktu yang cukup singkat ketika perlombaan.
"Kalau menurut dewan juri, desain kami yang paling ekonomis dan tidak boros. Penilaian yang lain kami belum dikasih tau jurinya," ungkapnya.
Hasil kompetisi ini pun membuat Ikbar dan rekan satu timnya bangga. Sebab, persiapan hanya dilakukan selama seminggu pasca Technical Meeting (TM) dilakukan.
"Senang, tidak menyangka. Ke depan akan terus mengembangkan diri dengan kemampuan yang sudah dimiliki. Persiapan kami hanya tujuh hari setelah TM, waktu seminggu itu kami pergunakan untuk mencari bahan dan menentukan konsep," ungkap mahasiswa semester 7 ini.
Sementara itu, Panitia Kompetisi GEC 2023, Em syadu Aflahis Salam mengungkapkan, dewan juri telah melakukan penilaian dari mulai proposal, perencanaan prototipe dan juga prototipenya sendiri. Dalam kompetisi ini ITS keluar sebagai juara pertama, lalu Polinema sebagai juara kedua dan Universitas Sebelas Maret, Solo sebagai juara ketiga.
"Tentunya para pemenang ini adalah tim yang memiliki akumulasi nilai tinggi dilihat dari kesamaan perencanaan prototipe dan pembuatan prototipenya sendiri," terangnya.
Pihaknya berharap dari kompetisi ini, para juara bisa lebih bersemangat untuk menggenjot kemampuannya di bidang pertanahan.
Di sisi lain, Ir Wahyu P. Kuswanda dari
PT Teknindo Geosistem Unggul mengatakan, pihaknya senantiasa mendukung kompetisi ini setiap tahunnya.
"Kami tetap akan mensponsori kegiatan Kompetisi Geoteknik ini dalam rangka mencari bibit-bibit ahli geoteknik masa depan di Indonesia," tandasnya.
Diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, sebanyak 35 tim dari berbagai Universitas di Indonesia mengikuti kompetisi tahunan Geotechnical Engineering Competition (GEC) 2023 yang digelar Fakultas Teknik Sipil ITS bekerjasama dengan Teknindo Geosistem. Dari 35 tim dipilih 10 tim yang berhasil melaju ke babak final pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Para peserta yang terpilih masuk dalam babak final berlomba membuat prototipe
Mechanically Stabilized Earth (MSE) walk atau dinding penahan tanah anti longsor. Metode tersebut adalah metode baru dari sebelumnya yakni terasering dan sebagainya.
Di babak final para peserta saling beradu taktik dan ketrampilan merancang bangunan pondasi dinding penahan tanah longsor dengan metode MSE walk, yakni memadatkan tanah dengan cara efisien dan ekonomis.