Desain Baju Re-purify, Sentil Para Pelaku Industri Tekstil
Pakaian kini menjadi salah satu kebutuhan pokok dan paling mendasar bagi manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, fungsi pakaian pun berubah menjadi kebutuhan style dan mode bagi masyarakat.
Sejalan dengan perubahan fungsi pakaian itu, industri tekstil pun mulai berkembang dan semakin banyak. Dalam proses produksinya sendiri, tentu menghasilkan limbah cair dan dapat mencemari lingkungan sekitar.
Melihat hal itu, mahasiswa dari Universitas Kristen (UK Petra) Surabaya membuat desain baju yang terinspirasi dari masalah lingkungan tersebut.
"Masalah fashion ke lingkungan itu tambah parah, terutama air. Apalagi kalau pakai bahan kimia, pewarna terua kayak produksi jeans yang ada proses pencuciannya. Nah, limbah cair itu tadi ngalir ke sungai, yang mana airnya akan dikonsumsi kita," jelas Stacia Angela.
Stacia pun menjelaskan jika baju yang diberi tema 'Re-purify' ini menceritakan mengenai kerusakan lingkungan mengenai air akibat adanya limbah cair dari industri tekstil tersebut.
"Ada beberapa foto yang saya pamerkan, nah mimik modelnya itu sedih. Seakan-akan kita itu airnya yang semakin keruh semakin rusak. Seperti keadaan sekarang ini," jelasnya.
Dengan adanya desain baju tersebut, Stacia berharap agar para pelaku di industri tekstil dapat lebih memperhatikan lingkungan sekitarnya.
"Saya ingin agar orang-orang itu sadar, agar mereka lebih memperhatikan lingkungan. Bikin baju bagus gapapa, tapi jangan sampai merusak lingkungan," ucapnya.
"Terus saya ingin orang-orang menganggap fashion itu sebagai seni bukan hanya sebagai baju atau estetika saja. Tapi sebagai kanvas buat kita untuk berkarya," pungkasnya. (amm)