Desa Wisata Terbaik Versi Kemendes, Jawara Kelola BUMDes
Gunungkidul: Inilah Desa Wisata Bleberan dengan Obyek Wisata unggulan Sri Gethuk. Desa ini berada di Kecamatan Playen, Gunungkidul. Berjarak sekitar 25 km dari Kota Jogja. Jalan aspal mulus melintas di desa ini. Lokasi ini bisa ditempuh dari jalur Jogja - Piyungan - Patuk - Gading - Bleberan atau lewat jalur Jogja - Imogiri - Bleberan.
"Desa Wisata Bleberan sebenarnya adalah Desa Wisata Alam dengan Air Terjun Sri Gethuk sebagai ikonnya. Pengelolaan wisatanya dikelola dalam manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ini sudah ada sejak 2007 saat yang lain belum mengenal BUMDes," ujar Ketua Pengelola Desa Wisata Bleberan Tri Harjono.
Keberhasilan model pengelolaan pariwisata lewat BUMDes ini lantas menjadi model bagi daerah lain. Rombongan perangkat desa, sekolah, instansi pemerintah berduyun-duyun datang ke sini untuk belajar. Sebenarnya BUMDes tidak hanya mengelola pariwisata. Pariwisata hanya salah satu bidang garapan BUMDes. Bidang lainnya adalah Simpan Pinjam dan Air Bersih.
"Lewat BUMDes ini terjadi peningkatan PAD Desa. Untuk tahun 2016 lalu, PAD Desa dari BUMDes sebesar Rp 250 juta," tambah Kepala Desa Bleberan 1996-2014 ini.
Kedatangan tamu ini, seringkali tak cukup dalam sehari. Mereka harus bermalam untuk melanjutkan kegiatan di hari berikutnya. Peluang ini ditangkap pengelola dengan menyediakan penginapan berupa homestay. Rumah warga yang memenuhi standar didata untuk menerima tamu. Saat ini tercatat 15 homestay di Bleberan ini. Kamar dan ruang tamu rumah yang dijadikan homestay umumnya besar-besar. Sehingga satu homestay bisa memuat lebih banyak tamu.
"Kalau rombongan dinas bisa muat 10 orang. Tapi kalau rombongan anak sekolah atau mahasiswa bisa lebih banyak. 20 anak pun masuk. Karena mereka bisa tidur di ruang teve atau ruang tamu dalam," kata Oki Basirudin, Tim Promosi Desa Wisata Bleberan yang mengantar berkeliling ke homestay-homestay di desa ini, Kamis (18/5).
Pengelola Desa Wisata Bleberan menyediakan berbagai atraksi bagi para tamunya. Selain permainan air di obyek utama Air Terjun Sri Gethuk, ada berbagai paket lainnya. Di desa wisata ini tamu bisa belajar pengelolaan BUMDes, manajemen koperasi, manajemen desa wisata, batik topeng, membuat thiwul maupun berkebun. Pertanian di kawasan ini mendapat asistensi dari sebuah Yayasan dari Korea Selatan, Saemaul Undong. Ada orang Korea yang menetap di desa ini selama setahun ini.
Pengelola menetapkan paket live in dengan tarif Rp 390 ribu/pax minimal 20 pax. Harga paket 2D1N (dua hari satu malam) ini mendapat fasilitas beaya masuk Obyek Wisata, homestay satu malam, makan 3x, snack 2x, welcome drink, sound system, live wayang kulit dengan pemain gamelan full (4 jam), live jathilan, belajar musik gamelan, belajar memainkan wayang, wisata situs purbakala, pemandu, body rafting, pelampung, live bambu gila, dokumentasi, Wisata air terjun Sri Gethuk.
Ada pula berbagai paket kecil misalnya Paket Body Rafting saja. Paket Outbond saja. Paket Makrab atau paket Edukasi. Paket Body Rafting Rp 50 ribu/pax dengan kapasitas tiket masuk, pemandu, naik perahu, sewa pelampung, body rafting dan asuransi serta jemputan shuttle. Ini karena jarak Air Terjun Sri Gethuk dengan lokasi homestay atau Pendopo Balai Desa Bleberan sejauh 5 km. Jadi wisatawan bisa diantar jemput ke dan dari lokasi.
Paket Outbond atau Meeting di dalam Goa senilai Rp 50 ribu/pax. Fasilitas ice breaking, game team building, mentality, fasilitator dan dokumentasi. "Harga-harga bisa berubah menyesuaikan jumlah peserta dan request khusus wisatawan," tambah Oki Basirudin.
Menteri Pariwisata memberi jempol dua buat Desa Wisata Bleberan dengan Obyek Wisata unggulan Sri Gethuk itu. "Semakin banyak desa yang kompak mengelola destinasinya, semakin maju ekonomi warganya, semakin sejahtera masyatakatnya. Investasi di pariwisata itu berdampak karambol ekonomi hingga 170%," puji Arief. (hrs)