Desa Kuliner Mal Ciputra Dipenuhi Pecinta Masakan Tradisional
Bagi pecinta kuliner tradisional, jangan lewatkan agenda makan-makan di Desa Kuliner Mal Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Di kampung Kuliner yang buka mulai Minggu 13 sampai 20 Agustus 2023 ini, digelar aneka macam masakan favorit dari beberapa daerah.
Menunya ada nasi krawu, lontong kikil, dan nasi rawon dari Jawa Timur. Selanjutnya, gudeg Yu Jum dari Yogyakarta yang cukup populer di kalangan wisatawan mancanegara, juga ada di sini. Mengingat banyaknya peminat, Gudeg Yu Jum habis dalam waktu sekejap.
Dari Padang, Sumatera Barat, menyajikan sate padang serta nasi kapao khas Bukit Tinggi. Palembang menyuguhkan kuliner khasnya, pempek
Rica-rica dan bubur manado juga ikut menyemarakkan Desa Kuliner Mal Ciputra yang mendapat perhatian cukup besar dari masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
Provinsi Jawa Barat juga tak mau ketinggalan. Melalui Dapur Sunda menyuguhkan ayam bakakak, mie kocok, ikan pepes, ikan bakar khas Sunda dan tahu pong dari Sumedang.
Aneka macam masakan disajikan dalam keadaan masih panas dan fresh. Sebab setiap peserta membawa peralatan dapur sendiri.
Pengunjung dapat memilih sendiri dengan sesuka hati makanan kesukaannya. Bisa dinikmati di tempat atau dibawa pulang.
Pantauan Ngopibareng.id di lokasi, jumlah kursi dan meja untuk pengunjung menikmati makanan tidak sebanding dengan membeludaknya jumlah pengunjung. Banyak pengunjung yang terpaksa makan sambil berdiri di tengah kepadatan pengunjung.
"Masakannya oke banget, tapi sayang tempat terlalu sempit. Karena sudah terlanjur pesan untuk dimakan di sini, ternyata tempatnya sudah penuh, tidak ada yang kosong, terpaksa makan sambil berdiri," kata Ibu Wulan.
Pengunjung asal Bintaro Jakarta Selatan itu ingin mencicipi nasi krawu, salah satu masakan khas Gresik, Jawa Timur.
Ia mengenal dan menyukai nasi krawu sejak ketika bertugas di Jawa Timur. Meskipun di Desa Kuliner ini nasi krawu menggunakan kemasan nama Nasi Krawu Mayestik, tetapi keaslian, aroma, dan kelezatannya tetap terjaga.
"Hanya namanya saja Nasi Krawu Mayestik, resepnya tetap asli," kata Rudi, pemilik stand.
Nasi krawu ciri khasnya adalah nasinya yang pulen dan disajikan dengan daun pisang. Lauknya dapat berupa suwiran daging sapi, semur daging, jeroan sapi, sambal petis, dan serundeng.
Salah seorang pengelola Desa Kuliner, Elvi mengatakan, upaya untuk mempromosikan masakan tradisional daerah ini diikuti sekitar 50 stand. Ia tak menyangka kalau pengunjungnya membludak sampai harus berdesakan.
"Saya tidak menyangka animo masyarakat terhadap masakan tradisional cukup besar. Semua meja dan kursi tidak ada yang kosong," ujarnya.
Pihak penyelenggara akan mempertimbangkan untuk menggelar kulineran di tempat terbuka yang lebih luas, supaya dapat menampung pengunjung yang lebih banyak.
Soal harga makanan, pihak penyelenggara tidak ikut menentukan. Tapi dilihat dari banyaknya pengunjung yg membeli, menandakan harga makanannya standar dan masih terjangkau dompet para pembeli.
Advertisement